Serangan Bersenjata ke Hotel di Kabul Berakhir, Tiga Penyerang Tewas Ditembak Aparat Keamanan

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 13 Desember 2022 06:27 WIB
Jakarta, MI - Tiga orang bersenjata api tewas ditembak aparat keamanan sekaligus mengakhiri serangan terhadap sebuah hotel di Kabul yang populer di kalangan warga negara China kemarin, menurut pemerintah Afghanistan. Dua orang asing terluka ketika mencoba melarikan diri dengan melompat dari balkon hotel, tulis juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter. Rumah Sakit Darurat Kabul, yang dioperasikan oleh organisasi nirlaba Italia di dekat hotel yang diserang di daerah Shahr-e-Naw, dilaporkan menerima 21 korban. Sebanyak 18 korban luka-luka dan tiga orang tewas saat tiba. Sumber-sumber Taliban mengatakan serangan itu dilakukan di Hotel Longan di mana orang Cina dan orang asing lainnya biasanya menginap seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (13/12). Video yang diposting di Twitter oleh seorang jurnalis di Kabul menunjukkan asap mengepul dari salah satu lantai di tengah suara tembakan. Sementara itu seseorang terlihat mencoba melarikan diri dari serangan dengan melompat keluar dari jendela hotel. Juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Penduduk di daerah tersebut mengatakan mereka mendengar ledakan kuat diikuti dengan tembakan. Serangan itu terjadi sehari setelah duta besar China bertemu dengan wakil menteri luar negeri Afghanistan untuk membahas masalah terkait keamanan dan dan perlindungan pada kedutaannya. Kantor berita Xinhua milik pemerintah China mengatakan serangan itu terjadi di dekat wisma tamu China dan kedutaan besarnya di Kabul. Namun pihak kedutaan tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Beberapa pemboman telah terjadi di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan terhadap kedutaan Pakistan awal bulan ini dan ledakan bunuh diri di dekat kedutaan Rusia pada bulan September. Taliban, yang merebut kekuasaan setelah pasukan asing pimpinan AS mundur pada Agustus 2021, menyatakan mereka fokus mengamankan negara.