China Tunjuk Jenderal yang Disanksi AS sebagai Menteri Pertahanan

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Maret 2023 09:30 WIB
Jakarta, MI - China menunjuk seorang jenderal yang disanksi Amerika Serikat (AS) sebagai menteri pertahanan barunya. Dilansir dari CNN.com, Rabu (15/3), Legislatif negara itu mengonfirmasi penunjukan Jenderal Li Shangfu, seorang veteran dari gerakan modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat, selama sesi pada hari Minggu. Para ahli mengatakan penunjukan itu akan diawasi dengan ketat oleh Washington mengingat latar belakang Li, meskipun jabatan itu dipandang sebagian besar bersifat diplomatik dan seremonial. Pada tahun 2018, mantan Presiden AS Donald Trump memberi sanksi kepada Li dan Departemen Pengembangan Peralatan China, yang dia pimpin saat itu karena membeli senjata Rusia, termasuk pesawat tempur Su-35 dan S-400 permukaan ke sistem rudal udara. Penunjukannya adalah salah satu seri yang dikonfirmasi oleh Kongres Rakyat Nasional China selama pertemuan hari Minggu. Penunjukan senior lainnya termasuk empat wakil perdana menteri baru Ding Xuexiang, He Lifeng, Zhang Guoqing, dan Liu Guozhong. Menyusul pencalonan mereka oleh perdana menteri baru Li Qiang, keempatnya akan menjabat sebagai wakil perdana menteri di Dewan Negara, badan yang bertanggung jawab untuk menghidupkan kembali ekonomi China setelah tiga tahun pembatasan ketat nol-Covid. Penunjukan Li Shangfu sebagai menteri pertahanan dilakukan pada saat hubungan yang semakin tegang antara Beijing dan Washington. Pakar pertahanan mengatakan kepada Reuters bahwa penunjukannya kemungkinan mencerminkan penghargaan atas pekerjaannya dalam memodernisasi militer China. Pada tahun 2016, Li diangkat sebagai wakil komandan Pasukan Dukungan Strategis PLA yang baru, sebuah badan elit yang bertugas mempercepat pengembangan kemampuan ruang angkasa dan perang dunia maya China. Dia kemudian diangkat menjadi kepala Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat (CMC), badan pertahanan pemerintahan China, yang dipimpin oleh pemimpin negara Xi Jinping, lapor Reuters. Pakar pertahanan mengatakan sejarah Li sebagai teknokrat dan insinyur kedirgantaraan yang bekerja dalam program satelit China akan memainkan peran penting dalam peran barunya. “Latar belakang operasional dan teknologi dari menteri pertahanan China berikutnya sangat relevan mengingat bahwa PLA bertujuan untuk menjadi militer kelas dunia pada tahun 2049,” kata James Char dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura. “Saya pikir dia telah diangkat ke posisi ini karena dia dikirim untuk Xi Jinping di bidang-bidang utama modernisasi,” analis keamanan yang berbasis di Singapura Alexander Neill dari wadah pemikir Forum Pasifik Hawaii mengatakan kepada Reuters. “Ini adalah seseorang yang harus bertahan di depan penonton internasional.”