53 Staf UNRWA di Gaza Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 28 Oktober 2023 19:04 WIB
Jalur Gaza Selatan [Foto: Reuters]
Jalur Gaza Selatan [Foto: Reuters]

Jakarta, MI - Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) mengatakan, sudah ada 53 staf mereka tewas dalam serangan udara Israel yang berlangsung sejak (7/10) lalu.

"Dipastikan bahwa 53 kolega kami di Gaza tewas sejak 7 Oktober," kata UNRWA di platform media sosial X, seperti dikutip Anadolu Agency, Sabtu (28/10/2023).

"Orang-orang ini mendedikasikan hidupnya untuk komunitas mereka. Seorang kolega meninggal saat mengumpulkan roti. Dia meninggalkan enam anak," tambahnya.

UNRWA mengaku sangat terpukul dengan penderitaan yang masih berlangsung, dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata ini.

Hingga kini pasukan Israel terus membombardir warga Palestina di Jalur Gaza.

Pada Jumat (27/10) malam, sejumlah pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara dekat Rumah Sakit Al-Shifa, dan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.

Menurut Al-Aqsa TV, saat ini belum ada informasi mengenai korban jiwa akibat serangan udara Israel itu. Stasiun televisi yang berafiliasi kepada kelompok perlawanan Hamas itu, menyebutkan serangan udara itu juga membidik kamp pengungsi al-Bureij di Gaza tengah.

"Baku tembak terjadi antara pejuang perlawanan Palestina dan pasukan Israel di sejumlah wilayah Gaza utara," lapor Al-Aqsa TV.

Sebagai informasi, lebih dari 8.700 orang  tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza bergulat melawan kurangnya makanan, air, dan obat-obatan akibat bombardemen udara besar-besaran dan blokade total Israel.