Gaza menjadi “Kuburan” bagi Ratusan Anak-anak Palestina Setiap Hari

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 7 November 2023 13:49 WIB
Anak-anak Palestina melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan (6/11/2023). [Foto: AP]
Anak-anak Palestina melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan (6/11/2023). [Foto: AP]

Jakarta, MI - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Senin (6/11) mendesak untuk dilakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Menurut Antonio, Gaza menjadi “kuburan” bagi ratusan anak-anak Palestina setiap hari, karena Dewan Keamanan masih menemui jalan buntu dalam mengambil tindakan apa pun.

“Jalan ke depan sudah jelas,” katanya kepada wartawan di PBB, New York Amerika Serikat."Gencatan senjata kemanusiaan. Sekarang," tegasnya. Dia mengatakan semua pihak juga harus menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional, dan tidak ada pihak dalam konflik bersenjata yang berada di atas kewajiban tersebut.

“Ini berarti pembebasan tanpa syarat para sandera di Gaza – sekarang,” katanya mengenai 240 pria, wanita dan anak-anak yang diculik Hamas selama serangan teror 7 Oktober di Israel.

“Saya tidak akan pernah menyerah dalam upaya pembebasan mereka segera,” tambahnya. Warga Palestina mengevakuasi korban yang selamat setelah serangan Israel di Jalur Gaza di Rafah pada 6 November 2023.

Antonio Guterres mengatakan menghormati hukum humaniter internasional juga berarti melindungi warga sipil – termasuk tidak menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia – rumah sakit, fasilitas PBB, tempat penampungan dan sekolah di Gaza serta peningkatan bantuan dan bahan bakar ke wilayah yang terkepung. “Tidak satupun dari permohonan ini harus bergantung pada satu sama lain,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan bahwa tidak akan ada jeda kemanusiaan kecuali semua sandera dibebaskan. Pada hari Senin, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah tersebut telah mencapai 10.000 sejak Israel memulai serangan yang dipicu oleh serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

Sekretaris jenderal menyatakan keprihatinannya atas ratusan anak yang meninggal dan terluka di Gaza setiap hari, terhadap puluhan jurnalis yang terbunuh, dan terhadap pekerja bantuan PBB. UNRWA, badan yang membantu Palestina, telah kehilangan 89 staf sejak 7 Oktober. Beberapa diantaranya termasuk anggota keluarga mereka.

“Kita harus bertindak sekarang untuk menemukan jalan keluar dari kehancuran yang brutal, mengerikan, dan menyakitkan ini,” kata Guterres.[Voa/Lin]