Fadli Zon di Parlemen Eropa: Perilaku Kolonialisme Masih Ada di Abad ke-21

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 26 November 2023 08:45 WIB
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: Dhanis/MI)
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon, menghadiri pertemuan dialog the 3rd Inter-Regional European Parliament (EP) - ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) di Strasbourg, Prancis pada akhir November 2023.

Dalam pertemuan itu, Fadli Zon sebagai Ketua Delegasi menyampaikan pernyataan awal bahwa Barat dan siapapun yang mendukung kekejaman Israel di Gaza akan kehilangan kompas moral. Bahkan praktik yang dilakukan Israel sekarang ini adalah praktik NAZI di era modern.

"Setidaknya ada 14 ribu masyarakat Palestina meninggal dunia karena serangan brutal Israel. Satu anak-anak meninggal setiap 5 menit. Belum lagi serangan kepada tempat ibadah dan rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia. Hal ini tidak dapat diterima dan merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa," kata Fadli dalam keterangannya, Minggu (26/11).

Kata Fadli, standar ganda dan mental kolonialisme negara-negara yang berdiri bersama Israel perlu disoroti oleh Dunia.

"Mentalitas kolonial masih banyak tersisa terutama dengan standar ganda dan kemunafikan dari Barat. Meskipun ada bukti nyata mengenai kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, sangat disayangkan dan berbahaya bahwa standar ganda dan perilaku kolonialisme masih ada di abad ke-21," ujar Fadli.

Karena itu, kata Fadli, pembahasan mengenai perdamaian oleh Uni Eropa tak akan ada artinya jika mereka tak mampu menekan Israel untuk menghentikan pembunuhan terhadap warga Palestina. 

"Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan," tegas Fadli. (DI)