Anak 4 Tahun Bebas dari Sandera, Joe Biden Harap Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 27 November 2023 02:26 WIB
Para sandera dalam serangan 7 Oktober diserahkan oleh Hamas ke Palang Merah Internasional pada 24 November 2023.
Para sandera dalam serangan 7 Oktober diserahkan oleh Hamas ke Palang Merah Internasional pada 24 November 2023.

Jakarta, MI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkap bahwa anak perempuan berumur 4 tahun yang merupakan warganya sudah bebas dari sandera kelompok Hamas. Biden berharap gencatan senjata Israel-Hamas diperpanjang.

Dilansir AFP, Senin (27/11), Biden menyebut bocah itu sudah berada di Israel. Diketahui, sudah ada 17 orang yang sudah bebas dari sandera Hamas.

"Dia sudah bebas dan dia berada di Israel sekarang," kata Biden.

Biden menyebut bocah itu mengalami trauma berat. Dia mengatakan orang tuanya sudah dibunuh oleh kelompok Hamas

"Dia mengalami trauma yang parah," kata Biden.

Sebelumnya, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih terus berlanjut. Kini, 13 warga negara Israel dan 4 warga negara Thailand yang dibebaskan Hamas telah tiba di Israel.

Pihak berwenang Israel mengatakan 13 warga Israel dan 4 warga negara Thailand telah kembali ke Israel. Total sudah ada 17 sandera yang dibebaskan Hamas di hari kedua gencatan senjata.

Pengumuman bersama oleh militer Israel dan dinas keamanan Shin Bet terjadi setelah kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah "menerima 17 sandera yang kembali ke rumah, 13 warga negara kami dan 4 warga negara Thailand".

Senada dengan Pemerintah Israel, pihak Hamas juga mengatakan telah menyerahkan 13 warga Israel dan tujuh warga asing ke Palang Merah. Alasan perbedaan jumlah orang asing yang dibebaskan belum diketahui secara pasti.

Hamas mengatakan pihaknya "merespons secara positif" mediator Mesir dan Qatar, setelah mereka menyampaikan janji Israel untuk "menjunjung semua syarat perjanjian".