Demo Konsulat Israel di Atlanta, Pengunjuk Rasa Bakar Diri

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 4 Desember 2023 02:05 WIB
Pengunjuk Rasa di Konsulat Israel di Atlanta (Foto: AP)
Pengunjuk Rasa di Konsulat Israel di Atlanta (Foto: AP)

Jakarta, MI - Seorang pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina membakar diri pada Jumat (1/12) di luar kantor Konsulat Israel di Atlanta, menurut fihak berwenang.

Dalam konferensi pers yang dikutip Reuters, Kepala Polisi Darin Schierbaum menyatakan bahwa pengunjuk rasa itu saat ini berada dalam kondisi kritis. Identitas pejabat tidak diungkapkan. Petugas keamanan yang mencoba mengamankan pelaku juga luka-luka.

"Kami meyakini gedung ini tetap aman dan kami tidak melihat ada ancaman di sini," kata Schierbaum. "Kami yakin aksi itu adalah demo politik yang ekstrem."

Polisi mengatakan para pengunjuk rasa tiba sekitar pukul 12.15 waktu setempat di gedung perkantoran yang terdapat konsulat Israel dan sejumlah perusahaan lainnya, dan kemudian menggunakan bensin.

"Kami sedih mengetahui tentang aksi bakar diri di pintu masuk gedung perkantoran," kata Anat Sultan-Dadon, Konsul Jenderal Israel untuk bagian tenggara AS.

Israel memulai kembali serangan militer terhadap Gaza pada Jumat (1/12) setelah pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata yang sudah berlangsung seminggu, gagal.

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pada Sabtu (2/11) menyampaikan kekecewaannya atas kelanjutan serangan Israel di Jalur Gaza.

Borrell juga menekankan kewajiban Tel Aviv untuk menghormati hukum humaniter internasional dan hukum perang, yang dia gambarkan "bukan hanya kewajiban moral tetapi juga kewajiban hukum."

"Cara Israel menuntut haknya untuk membela diri itu penting. Tetapi, penting juga bagi Israel untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional dan hukum perang," tulis Borrell di akun media sosial X.

Pernyataannya itu disampaikan setelah tentara Israel melanjutkan serangan di Gaza menyusul pernyataan diakhirinya jeda kemanusiaan pada Jumat pagi, yang juga disesalkan Borrell karena khawatir jumlah korban tewas yang sudah tinggi akan terus meningkat.

Sementara menegaskan kembali seruannya kepada Israel untuk menghormati hukum internasional, dia menekankan bahwa penghormatan tersebut "bukan hanya kewajiban moral tetapi juga kewajiban hukum."

Dia juga menyebutkan aksi kekerasan yang terus meningkat di Tepi Barat. Mengutip angka dari PBB, Borrell mengatakan bahwa 271 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober. (Ran)