Sorot Kasus Penembakan Demonstran di Sulteng, Komnas HAM: Progresnya Belum Terlihat

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 28 Februari 2022 20:52 WIB
Monitorindonesia.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia menyoroti kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait kasus penembakan terhadap demonstran saat pengamanan aksi unjuk rasa di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Kepala Perwakilan Komnas HAM Sulteng Dedi Askary mengatakan, pascakejadian pada Sabtu (12/2/2022), hingga kini belum diketahui pelaku penembakan terhadap Erfaldi. Diketahui, Erfaldi (21) korban penembakan dalam aksi unjuk rasa tersebut meninggal dunia karena terkena tembakan saat aksi unjuk rasa menolak tambang PT Trio Kencana di Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parimo. "Sejak tim Labfor turun pada 14 Februari, belum ada terlihat progres sama sekali untuk mengetahui siapa pelaku penembakan," ujar Dedi, Senin (28/2/2022). Sejak tim Labfor Mabes Polri turun ke TKP, telah berjanji bahwa hasil uji balistik bisa keluar selambat-lambatnya satu minggu. Sementara, kata Dedi, Propam Mabes Polri beberapa waktu lalu telah menyebut pelaku penembakan warga di Parimo adalah anggota polisi berpakaian preman. "Pernyataan Kadiv Propam Polri menandakan pelaku penembakan akan segera terungkap, tetap sampai saat ini masih belum jelas," ujarnya. "Komnas HAM meminta Kapolri serius menyoroti dan menangani kasus ini. Jangan sampai visi misi beliau serta program dan slogan Polri Presisi sekedar lips service belaka," tutur Dedi menambahkan. (Aswan)