Bawaslu Komitmen Tegakkan Penyelenggaraan Pemilu Tanpa Kekerasan Berbasis Gender

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 10 Juni 2024 13:37 WIB
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty dalam Rapat Konsolidasi di Ashley Hotel, Jakarta Pusat (Foto: MI/Dhanis)
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty dalam Rapat Konsolidasi di Ashley Hotel, Jakarta Pusat (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menggelar rapat konsolidasi dalam rangka membangun ekosistem penyelenggara pemilu yang adil tanpa kekerasan berbasis gender 

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty, mengaku instansinya sebagai pengawas pemilu sangat terusik dengan kasus dugaan asusila yang belakangan ini ramai di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). 

Kata Lolly, salah satu tantangan DKPP saat ini adalah merebaknya jumlah aduan terkait dugaan asusila tersebut. 

"Bahwa salah satu tantangan yang dihadapi DKPP hari ini banyaknya aduan terhadap perilaku penyelenggara yang dalam konteks ini kemudian 'berpotensi diduga melakukan kekerasan seksual'," kata Lolly dalam pemaparannya di Ashley Hotel, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2024). 

Sebab itu, kata Lolly pihaknya siap bekerjasama dengan Komnas Perempuan untuk menindaklanjuti kasus-kasus kekerasan seksual setelah menandatangani nota kesepahaman dalam kegiatan tersebut. 

"Maka Bawaslu karena saya kordiv pencegahan, investigasinya harus secepat mungkin dengan cara apa? Dengan cara nanti Bawaslu akan menindaklanjuti dengan Komnas perempuan juga kolaborasi dengan kementerian pemberdayaan perempuan untuk merumuskan pedoman kekerasan seksual di lingkungan kerja Bawaslu," ujar Lolly.

Untuk itu, Lolly mengimbau kepada seluruh jajaran Bawaslu provinsi yang hadir dalam rapat konsolidasi itu untuk memahami pedoman yang telah dirumuskan. 

"Supaya nanti pedoman ini dirumuskan di share ke teman-teman karena sahabat-sahabat mempunyai kewajiban melakukan pembinaan di seluruh jajaran Bawaslu," tegas Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI.