Profil Bupati Meranti yang Kena OTT KPK, Pernah Sebut Kemenkeu Berisi Iblis

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 7 April 2023 21:05 WIB
Jakarta, MI - Bupati Meranti, Muhammad Adil kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (6/4) malam. Dia sempat viral karena menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi setan dan iblis. Adapun puluhan pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti juga turut diamankan saat OTT tersebut. "Benar, tadi malam, (6/4) tim KPK berhasil lakukan tindakan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Jumat (7/4). Profil Bupati Meranti Muhammad Adil Muhammad Adil merupakan politikus asal Riau. Pria kelahiran 18 April 1972 itu menjadi Bupati Meranti untuk periode 2021-2025. Ia dilantik oleh Gubernur Riau pada 26 Februari 2021. Sebelum menjabat sebagai Bupati Meranti, ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau dua periode, yakni 2014-2018 hingga 2019-2020. Pada periode pertama, Adil maju dari Partai Hanura. Kemudian pada periode kedua, ia maju dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun di periode kedua itu, Adil hanya setahun menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Riau karena dia memilih maju sebagai calon Bupati Kepulauan Meranti. Sebelumnya, Bupati Meranti, Muhammad Adil sempat menjadi perbincangan usai menyebut Kemenkeu berisi setan atau iblis. Pernyataan kontroversial itu ia lontarkan pada Direktur Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman, saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru, Kamis (9/12). Adil kesal karena merasa tidak mendapat kejelasan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang mestinya diterima daerahnya. Menurutnya, Meranti layak mendapat DBH dengan hitungan US$ 100 per barel. "Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa US$100 per barel," Kata Adil. “Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong ‘Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan’,” pungkasnya.