Polisi Periksa 18 CCTV Terkait Tewasnya Anak Perwira TNI AU di Halim

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 29 September 2023 18:22 WIB
Jakarta, MI - Kepolisian Resort (Pores) Metro Jakarta Timur (Jaktim) sudah memeriksa dan menganalisa 18 kamera CCTV di sekitar tewasnya remaja berinisial CHR (16), anak perwira menengah (Pamen) TNI Angkatan Udara (AU). “Dari 18 titik yang diidentifikasi yang kemarin sudah kita sampaikan pada saat doorstop yang lalu. Di sekitar TKP, ternyata hasil analisa hanya empat titik CCTV yang merekam korban. Baik itu pra dan pasca kejadian. Adapun CCTV yang posisinya berada di depan TKP atau yang mengarah langsung tidak berfungsi,” kata Kapolres Jaktim, Kombes Leonardus Simarmata kepada wartawan, Jumat (29/9). Sebanyak 4 titik kamera CCTV yang mengarah ke lokasi, kata Leonardus, sudah rusak sebelum terjadi peristiwa tersebut. “Seluruh CCTV, semuanya berada di area objek vital TNI AU. Memang sudah, memang sudah tidak berfungsi. Iya yang CCTV khusus yang mengarah langsung ke TKP itu mati,” ungkapnya. Selain itu, sudah sepuluh saksi sudah diperiksa. "Yang telah dilakukan sampai saat ini adalah melakukan interogasi dan klarifikasi terhadap sepuluh orang saksi," tuturnya. Sebelumnya, baru lima saksi yang telah diperiksa sejak Selasa (26/9). Jumlahnya bertambah menjadi delapan pada Rabu (27/9), dan kini menjadi sepuluh. Dari sepuluh saksi itu, dua di antaranya adalah ayah dan ibu CHR. Selain orangtua CHR, saksi lainnya yang diperiksa adalah wali kelas dan guru bimbingan konseling (BK). "(Kemudian) Teman sekelas ada empat orang, security Pos Spion atas nama Sasono Bayu Aji, lalu anggota POM (Polisi Militer) yang piket pada saat kejadian. Ini ada sepuluh totalnya," ungkapnya. Namun, ia menegaskan bahwa jumlah saksi akan terus bertambah lantaran penyelidikan terhadap kasus ini masih berjalan. Sebelumnya diberitakan, jasad CHR ditemukan di Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu malam. Ketika ditemukan, tubuh anak Pamen TNI AU itu dalam keadaan terpanggang. Namun, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan pada Senin (25/9) pagi, pihak kedokteran forensik menemukan tanda-tanda penganiayaan. "Dari hasil otopsi, memang kami dapatkan tanda-tanda penganiayaan. Tanda-tanda penganiayaan berupa luka-luka (bacok) pada dada," terang Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Hariyanto, Selasa (26/9). (Wan) #Anak Perwira TNI AU