Sosok Nurindra Charismiadji Tersangka Kasus Pajak, Bisa-bisanya Jadi Jubir Timnas AMIN

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 28 Desember 2023 01:24 WIB
Nurindra B Charismiadji tersangka kasus pajak dan TPPU (Foto: Dok MI)
Nurindra B Charismiadji tersangka kasus pajak dan TPPU (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Jubir Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN), Nurindra B Charismiadji alias Indra Charismiadji telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang, Jakarta Timur sejak Rabu (27/12).

Penahanan itu terkait dengan kasus perpajakan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menyeret Indra Charismiadji sebagai tersangka.

Perkara ini sudah dilakukan tahap II alias pelimpahan tersangka dan barang bukti dari tim penyidik Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen Pajak) Jakarta Timur ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur.

Dalam perkara ini, posisi Indra Charismiadji sebagai Pemilik atau Pengendali PT Luki Mandiri Indonesia Raya. Dia bersama tersangka Ike Andriani diduga tidak menyampaikan surat pemberitahuan masa PPN atau sengaja tidak menyetorkan PPN yang telah dipungut ke kas negara.

Dari situlah, timbul kerugian negara mencapai Rp1,103 miliar. "Melakukan Tindak Pidana Perpajakan dan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan cara sengaja tidak menyampaikan surat pemberitahuan Masa PPN atau sengaja tidak menyetorkan PPN yang telah dipungut ke kas negara, sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan negara sebesar Rp1.103.028.418," kata Plh Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Mahfuddin Cakra Saputra.

Dengan terjeratnya Indra Charismiadji, banyak pihak bertanya-tanya. Bagaimana bisa menjadi jubir pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu.
Bahkan, sosok Indra Charismiadji ramai dicari oleh masyarakat. Pasalnya dipercaya jadi juru bicara Timnas AMIN itu.  Lebih jelasnya, simak profil singkatnya;

Indra Charismiadji merupakan pria yang lahir di Kota Bandung, 9 Maret 1976 dan kini menginjak usia 47 tahun. Ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) ini menggeluti dunia pendidikan.

Sebelumnya, Indra sudah mendapat gelar ganda S1 bidang Keuangan dan Pemasaran dari the University of Toledo, negara bagian Ohio, Amerika Serikat. Kemudian Indra melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di Dana University, Ottawa Lake, negara bagian Michigan, Amerika Serikat.

Indra pernah bekerja di perusahaan ti gkat dunia di Amerika Serikat seperti Merril Lynch, Omnicare, dan Dana Corporation di 2002. Indra kemudian pulang ke Indonesia dan memperkenalkan CALL (Computer-Assisted Language Learning) yakni pembelajaran bahasa dengan bantuan komputer untuk pertama kalinya di berbagai lembaga pendidikan.

Kini, Indra Charismiadji dikenal sebagai pemerhati dan praktisi pendidikan dengan terkait di Pembelajaran Abad 21 atau Edukasi 4.0. Dengan tekadnya memajukan pendidikan Indonesia, Indra dapat penghargaan “Anugerah Pendidikan Indonesia” dari Ikatan Guru Indonesia (IGI) pada tahun 2018.