Seakan Sindir Anies, Fahri Hamzah Ngajak Taruhan "Siapa yang Bakal Tersangka Setelah Kalah Satu Putaran Pilpres?"

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 9 Januari 2024 01:04 WIB
Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)
Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Ketimbang memperdebatkan soal debat capres kedua, mendingan bertaruh terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Taruhannya adalah siapa yang bakal jadi tersangka setelah kalah dalam satu pilpres nanti. 

Adapu taruhan ini dilontarkan oleh politikus partai Gelora Fahri Hamzah melalu ciutannya di X (Twitter) yang seolah menyindir capres nomor urut 1, Anies Baswedan yang mana dalam debat itu mengungkapkan terkait luas tanah Prabowo Subianto yang mencapai ribuan hektare.

Bahwa luas tanah Prabowo mencapai 340 hektare, lalu dikoreksi yakni 340.000 ribu hektare. Tapi separuh lebih prajurit TNI tidak punya rumah dinas. 

Diketahui bahwa selain sebagai capres nomor urut 2, Prabowo juga sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Inilah yang Fahri Hamzah gerah. Bahkan Fahri yang juga mantan pimpinan DPR RI menyoroti sikap iri hati terhadap harta orang lain yang diperoleh secara legal dan halal.

"Daripada iri dengan harta orang yang legal dan halal, mending kita taruhan: “siapa calon yg jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?," tulis Fahri dalam cuitan di akun X atau Twitternya @Fahrihamzah, Senin (8/1).

Selain itu, Fahri juga meminta agar tidak mencela pribadi jika pernah mencicipi kekayaan orang tersebut.

Karena menurutnya, kekayaan itu bukan aib. "Kalau pernah mencicipi kekayaan orang yang halal bersyukurlah. Jangan cela pribadinya. Kekayaan itu bukan aib. Apalagi pernah Anda pakai. Legal dan halal lagi," katanya.

Meskipun tidak menyebut nama Anies secara gamblang, Fahri mengaku keberatan dengan cara tersebut karena ia anggap tidak sopan dan tak etis.

"Nggak etis banget sih. Terus terang ane keberatan cara ente. Nggak sopan. Yang punya badan mungkin diam. Tapi yang tahu kan marah," tandasnya.

Sebelumnya, Anies menyebutkan bahwa sebagian besar anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) digunakan untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas.

Dia juga menyinggung lebih dari separuh prajurit TNI tidak memiliki rumah dinas.

Kondisi ini menurut Anies, berbanding terbalik dengan luasan tanah milik Prabowo Subianto yang disebutnya mencapai 340 hektare.