Selain Narasi Menyesatkan, Pernyataan Anies soal Anggaran Rp 700 T Alutsista Bekas Disebut Pembohongan Publik

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 9 Januari 2024 03:00 WIB
Anies Baswedan (Foto: MI/Repro)
Anies Baswedan (Foto: MI/Repro)

Jakarta, MI - Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Dahnil Ahzar Simanjuntak menyatakan bahwa selain narasi yang menyesatkan, pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan soal anggaran Rp 700 triliun untuk alutsista bekas merupakan pembohongan publik.

Klaim Anies itu diungkapkan pada debat capres kedua pada Minggu (7/1) kemarin malam.

Debat yang juga diikuti capres Prabowo Subianto (capres nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo (capres nomor urut 3 itu mengangkat isu-isu pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan globalisasi.

Dahnil memastikan bahwa anggaran pertahanan selama dipimpin oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak sampai Rp700 triliun.

Oleh karena itu, dia menyesalkan pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyebut anggaran pertahanan mencapai Rp700 triliun, karena informasi tersebut menyesatkan.

"Anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2023 adalah Rp131 triliun, dan Rp30 triliun untuk alutsista. Jadi, kebohongan publik menyebut Rp700 triliun," kata Dahnil saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/1).

Ia pun menilai narasi menyesatkan yang disampaikan salah satu capres saat debat ketiga Pilpres 2024 tidak etis, karena niatan-nya diyakini sebatas ingin menjatuhkan lawan politik.

Kementerian Pertahanan mendapat pagu anggaran Tahun 2023 sebesar Rp134,32 triliun, yang merupakan hasil penambahan Rp2,4 triliun dari usulan awal pemerintah.

Dari jumlah itu, besaran uang yang dialokasikan terkait alutsista sekitar Rp30 triliun.

Kemudian, pemerintah menetapkan pagu anggaran Kementerian Pertahanan Tahun 2024 sebanyak Rp139,26 triliun.

Jika dihitung dari periode 2020–2024 atau periode saat Prabowo aktif menjabat sebagai menteri pertahanan, total anggaran Kemhan mencapai Rp692,92 triliun.

Kendati demikian, uang tersebut tidak hanya digunakan untuk keperluan alutsista, termasuk pembelian, pemeliharaan dan perawatan (harwat), tetapi juga untuk membiayai kebutuhan lainnya.

Antara lain kesejahteraan prajurit, riset, dan pengembangan SDM dan belanja rutin.

Sebagaimana diketahui, bahwa anggaran Kemhan selama dipimpin Prabowo menjadi sorotan setelah Anies menyebut angka Rp700 triliun dalam acara debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.

"Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu (website Kemhan diretas, red.), justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas. Di saat lebih dari separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas," kata Anies saat segmen pertama debat.

Diralat Timnas AMIN

Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) AMIN Billy David meralat pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan itu.

Billy menjelaskan pernyataan Anies dalam debat Pilpres kemarin bukan hanya terkait anggaran pembelian alutsista semata. 

Menurutnya, angka tersebut merupakan total anggaran dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada periode 2020-2024.

"Jadi Rp700 triliun itukan sebenarnya data anggaran Kemenhan selama lima tahun ya. Jadi yang Rp700 T saya luruskan dari awal bahwa itu anggaran lima tahun selama periode 2019-2024," ujarnya kepada wartawan di Markas Pemenangan AMIN, Senin (8/1). (wan)