Prediksi Fahri Hamzah soal Capres akan Tersandung Kasus Korupsi Terbukti?

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 8 Maret 2024 03:01 WIB
Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)
Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Calon Presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dalam kasus dugaan Gratifikasi di sebuah perusahaan asuransi.

Namun, kasus ini membuat Fahri Hamzah terkejut lantaran ia sempat memprediksi akan ada Capres yang tersandung kasus.

Pasalnya, pada beberapa hari sebelumnya, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran itu mengatakan akan ada Capres yang jadi tersangka di sebuah kasus.

Banyak yang terkejut dengan ramalan Fahri Hamzah yang akhirnya terbukti?

"Daripada iri dengan harta orang yang legal dan halal, mending kita taruhan," kata Fahri Hamzah lewat akun X @FahriHamzah.

"Siapa calon yang jadi tersangka setelah kalah sekali putaran?" jelas Fahri Hamzah.

Saat dikonformasi Monitorindonesia.com, Fahri Hamzah menyatakan bahwa dirinya mengetahui banyak kasus. 

"Aku gak mau sebut kasusnya karena banyak. Dan ada yang saya tau persis. Tapi jangan serang harta orang yang bersih," katanya.

Perlu diketahui, Ganjar Pranowo dilaporkan oleh Indonesia Police Watch atau IPW ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ganjar Pranowo dilaporkan ke KPK atas dugaan suap berupa cashback dari perusahaan asuransi.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso ke KPK membawa sejumlah bukti untuk kasus Ganjar Pranowo.

Sugeng tak hanya melaporkan Ganjar. Dia juga melaporkan eks Dirut Bank Jateng berinisial S.

"IPW melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi dan/atau suap yang diterima oleh Direksi Bank Jateng dari perusahaan-perusahaan asuransi," kata Sugeng.

Nilai cashback itu diduga sekitar 16 persen yang dibagikan untuk tiga pihak.

Dalam laporan itu, 5 persen untuk operasional Bank Jateng, 5,5 persen untuk pemegang saham Bank Jateng yang terdiri dari pemerintah atau kepala daerah, dan 5,5 persen untuk pemegang saham pengendali Bank Jateng.

"Yang diduga adalah kepala daerah Jawa Tengah dengan inisial GP," ujar Sugeng.

"Direktur Bank Jateng S ini mengundurkan diri tahun 2023 sesaat sebelum Pilpres," imbuh Sugeng.