Kapuspenkum Kejagung: Media Perlu Kritis Tapi Harus Mampu Beri Solusi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 November 2024 23:05 WIB
Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar berfoto bersama dengan anggota Forwaka di Cisarua Bogor, Sabtu (30/11/2024) (Foto: Dok MI)
Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung), Harli Siregar berfoto bersama dengan anggota Forwaka di Cisarua Bogor, Sabtu (30/11/2024) (Foto: Dok MI)

Bogor, MI - Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI Harli Siregar mengingatkan media massa untuk tidak hanya mengkritisi tapi juga harus mampu memberi solusi. Hal itu sangat penting untuk membangun penegakan hukum yang berkeadilan.

Demikian disampaikan Harli Siregar dalam silaturahmi Keluarga Besar Forum Wartawan Kejaksaan Agung (FORWAKA) di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2024) sore.

Harli hadir dalam acara tersebut didampingi Kabid Humedmas, M. Irwan Datuiding dan Kabid Hubungan Antar Lembaga, Saiful Bahri. Dia berharap  kedepannya sinergisitas antara Forwaka dan Kejaksaan Agung semakin lebih baik lagi. 

"Kejaksaan Agung tidak anti kritik. Kami menerima kritik teman-teman media tentunya dibarengi dengan solus juga," katanya.

Harli Siregar juga bertekad untuk bersama-sama dengan Forwaka menjalin komunikasi lebih baik ke depan. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran dirinya dan sejumlah para pejabat Kehumasan Kejagung RI dalam silaturahmi FORWAKA.

"Ini sebagai komitmen kami dalam menjalin komunikasi dengan teman-teman wartawan dan media," katanya.

Menurut Harli, banyak tantangan yang harus diselesaikan bangsa ini.  Terutama terkait Indonesia Emas 2045 yang mana pembangunan Indonesia 20 tahun ke depan, membuat satu misi Astacita untuk masa depan Indonesia. 

Satu dari delapan misi itu adalah pers menjadi pendukung utama. Eksistesi media dan jusnalis menjadi hal yang sangat penting dalam menuju cita-cita bersama bangsa Indonesia.

Dia berharap Forwaka dapat menjalin silaturahmi agar pemberitaaanya menjadi mandiri dan kredibel.

"Saya mendambakan media yang kritis. Tetapi harus sekaligus yang mampu memberi solusi. Pers yang baik menjunjung tinggi keadilan dan alat kontrol yang baik," katanya.

Diakhir sambutan Kapuspenkum, Harli berharap media jangan dijadikan alat pemukul atau balas dendam. "Kalau (media) dibuat jadi alat pemukul, esensi media itu akan hilang," tandasnya. (Lin)

Topik:

Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar Media