Polisi Temukan 3 Bungkus Tisu Magic di Tas Brigadir RAT, Anggota Polresta Manado yang Tewas di Dalam Mobil

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 April 2024 22:20 WIB
Brigadir RAT tewas dalam mobil (Foto: Ist)
Brigadir RAT tewas dalam mobil (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Polisi menemukan tiga bungkus tisu magic di tas Anggota Polresta Manado   Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

Adapun tisu magic merupakan tisu khusus untuk pria dewasa. Tisu ini berfungsi untuk ereksi kelamin pria lebih lama. 

"Ditemukan tas warna hitam yang isinya sebagai berikut, pertama atas nama korban RA, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal mabes Polri, 3 kartu tabungan mandiri, 3 buah antiseptik tisu dengan merek magic power," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Selasa (30/4/2024).

Lalu, ada 2 buah handphone, 7 lembar mata asing thailand, dan surat izin pinjam dan pakai senjata api atas nama RA.

Sebelum tewas dalam mobil Toyota Alphard, Brigadir RAT ternyata sempat menurunkan penumpang yakni anak kecil dan wanita.

Hal itu terungkap dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan Polres Metro Jakarta Selatan saat konferensi pers, Senin (29/4/2024).

"Kemudian ada 13 momen (adegan) penting yang kami analisa, yang pertama adalah jam 16.23.5 momen di mana mobil Toyota Alphard Nomor 23 VIII, itu di depan pagar melakukan klakson sekali," ujar Anggota Labkrim Polri, Ipda Saji.

"Kemudian momen yang kedua pria berbaju merah kalau di digital forensik itu kami menamakan itu PA 1 itu membuka pagar. kemudian (jam) 16.21.04 itu mobl itu melintas masuk area lima," tambahnya.

Pada adegan keempat, mobil yang dikemudikan Brigadir RAT melintas di depan TKP, kemudian adegan kelima mobil berhenti.

Dalam adegan keenam, anak kecil memakai biru dongker dan celana pendek turun pertama dari mobil itu.

"Lalu pria berbaju hijau army kami sebutnya pria 2, pria anak turun dari tengah kiri, kemudian perempuan mengenakan dress turun dari tengah kanan. Kemudian perempuan berbaju putih celana hijau turun," katanya.

"Kemudian perempuan berbaju putih celana hijau turun dari tengah kiri. Di momen yang ketujuh ada indikator mobil Alphard menyala kemudian mundur," sambungnya.

Di adegan kedelapan, mobil berhenti mundur dan lampu indikator menyala setop.

Kemudian adegan kesembilan, mobil mundur kembali jalan belok ke kanan serta kaca mobil kanan tertutup.

"Kemudian momen ke-10, mobil dimaksud berhenti mundur dan belok kanan lampu indikator setop menyala. Jadi ada dua kali berhenti, kemudian terjadi suara letusan atau letupan, sudah kami lakukan analisis," ucapnya.

Pada Minggu (28/4/2024) pagi, jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RAT kini sudah berada di rumah duka di Manado. (Tribun Mando) (Tribun Manado)

Kasus ditutup!

Penyelidikan kasus dugaan bunuh diri Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dinyatakan selesai dan dihentikan.

"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kami buka semua. Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Senin (29/4/2024).

Hal itu berdasarkan keterangan para saksi, barang bukti serta hasil pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif dengan metode scientific crime investigation.

"Menganalisa, terhadap barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV yang ada di TKP. Dengan hasil pada saat kejadian tidak ada orang lain yang berada di TKP," katanya.

Bintoro menegaskan bahwa tak ada orang lain selain anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara itu di tempat kejadian perkara (TKP).

Sehingga Brigadir RAT tewas karena bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard dengan cara menembakkan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter.

"Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di Jalan Mampang Prapatan 4 RT 10 RW 2, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api jenis pistol HS kaliber 9mm ke arah kepala," tutur dia.

Kendati demikian, pihaknya belum membeberkan motif Brigadir RAT melakukan bunuh diri.

"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," kata Bintoro.