Dugaan Korupsi Bertubi-tubi Hantam PLN, Polri Didesak Periksa Dirut Darmawan Prasodjo

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 April 2025 18:28 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo (Foto: Dok MI)
Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri didesak segera memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo buntut dugaan korupsi yang bertubi-tubi menghantam perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Polri saat ini memang tengah mengusut salah satu kasus yang ditangani terkait mangkraknya proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 di Kalimantan Barat. Namun dibelakang itu masih banyak kasus dugaan rasuah yang kudu digarap Polri. Yakni kasus korupsi proyek outsourcing CIS-RISI, kasus Korupsi Proyek HDD, kasus KMI-CME, tender kebutuhan 9 juta ton BBM dan lain-lain.

Dalama aksi di depan Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Selasa (11/3/2025) lalu, Koordinator Pusat Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Penegak Hukum Amri Loklomin menilai kondisi PLN saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal itu dibuktikan dengan laporan keuangan PLN yang kerap mengalami kerugian.

Padahal, kata dia, PLN merupakan perusahaan yang memonopoli penjualan listrik di Indonesia. Dia menyebut kondisi tersebut sangat miris.

“Bagaimana bisa PLN yang tergolong menjalankan bisnisnya monopoli selalu berakhir dengan kerugian dan mengandalkan Penyertaan Modal Negara (PMN), ini lucu dan sungguh miris. 2025 PLN mengajukan PMN lebih Rp 3 triliun,” kata Amri dikutip pada Selasa (15/4/2025).

Amri mengungkap sejumlah persoalan korupsi di tubuh PLN. Namun, katanya, berbagai masalah yang muncul tidak menjadikan BUMN tersebut berbenah. "Kasus korupsi datang bertubi-tubi masalah di tubuh PLN tapi hingga kini tidak juga dibenahi,” katanya.

Menurutnya, Darmawan Prasodjo lebih loyal pada kepentingan kelompoknya ketimbang negara. Sebab itu, menurutnya, PLN harus segera dibersihkan dari oknum-oknum partisan yang tidak kompeten.

“Dirut yang harusnya loyal pada kepentingan negara terlihat lebih solid pada kepentingan kelompok di lingkarannya. Mau sampai kapan PLN dibuat seperti perusahaan kelompok?" tanyanya.

“Sudah saatnya bersih-bersih PLN dari oknum partisan tidak professional, segera sehatkan PLN dari cengkaraman orang lama yang tidak kompeten membangun perusahaan,” timpalnya.

Dia lantas meminta Kortas Tipikor Polri untuk segera memanggil dan memeriksa Dirut PLN. Meminta Menteri BUMN Erick Thohir segera pecat Darmawan Prasodjo. Meminta Polri agar dapat membantu selamatkan PLN dari badai korupsi. Bersihkan PLN dari orang-orang lama partisan tidak kompeten dan tidak profesional.

Korupsi PLN yang Tengah Diusut Polri. Selengkapnya di sini

Topik:

Polri PLN Korupsi PLN