BNI Siapkan Rp905 Miliar untuk Buyback Saham


Jakarta, MI - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tengah merencanakan aksi pembelian kembali saham (buyback) dengan dana yang disiapkan mencapai Rp905 miliar. Rencana ini akan diajukan untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan datang.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, mengungkapkan bahwa proses buyback ini akan dilakukan dalam jangka waktu maksimal 12 bulan setelah memperoleh persetujuan dari RUPST.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai saham dan memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan modal.
"Buyback akan dilakukan dalam waktu lama paling lambat 12 bulan sejak disetujuinya rencana buyback oleh RUPST," ujar Okki lewat keterbukaan informasi, Selasa (4/2/2025).
Okki juga mengungkapkan bahwa RUPST BNI akan diselenggarakan pada 13 Maret 2025, dengan lokasi rapat di Ballroom Menara BNI, Bendungan Hilir, Jakarta.
Untuk pendanaan aksi buyback ini, BNI akan memanfaatkan saldo laba perusahaan yang mencatatkan angka yang sangat besar. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya mencapai Rp115,9 triliun.
Dia menjelaskan, belakangan ini, saham BBNI tertekan akibat sentimen global, terutama akibat hasil pemilu di AS serta dampak concern investor atas ketidakstabilan kondisi makro ekonomi domestik. Padahal, kinerja fundamental BNI terus meningkat.
Oleh karena itu, kata dia, BNI berencana untuk melakukan buyback saham. Aksi korporasi ini dilakukan untuk membantu mengurangi tekanan jual di pasar saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatil.
"Sekaligus memberi indikasi kepada investor bahwa perusahaan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental perusahaan," tandasnya.
Adapun proses buyback saham tersebut mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023. Sesuai regulasi tersebut, harga buyback harus setara atau lebih rendah dari harga transaksi terakhir di pasar, serta dilakukan dengan mempertimbangkan harga yang dinilai wajar dan menguntungkan.
Saham yang dibeli kembali atau dikenal sebagai saham treasuri nantinya akan dialihkan untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan, direksi, dan komisaris BNI. Proses pengalihan ini direncanakan berlangsung maksimal tiga tahun setelah aksi buyback selesai dilaksanakan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham BBNI tercatat di level Rp4.700 per saham, mengalami penurunan sekitar 1,67 persen dibandingkan harga pembukaan pasar.
Topik:
pt-bank-negara-indonesia-persero-tbk bbni buybackBerita Sebelumnya
Krisis LPG 3 Kg, Buruh akan Demo Besar Tuntut Bahlil Dicopot
Berita Terkait

BNI Komitmen Salurkan Dana Pemerintah Rp 55 Triliun untuk Kredit Produktif
15 September 2025 12:36 WIB

Dorong UMKM Naik Kelas, BNI Andalkan Kredit Produktif dan Inovasi Digital
3 September 2025 15:36 WIB