Terungkap! Danantara Ternyata Ide Prof Hashim Djojohadikusumo

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Februari 2025 19:39 WIB
Ilustrasi - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) (Foto: Dok MI/Aswan)
Ilustrasi - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, bahwa pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), merupakan gagasan telah digodok 40 tahun lalu oleh ayahnya Soemitro Djojohadikoesoemo, yakni seorang ekonom.

"(Berdirinya) Danantara ini sebetulnya bagi Pak Prabowo sangat emosional. Kejadian emosional bagi beliau, bagi saya juga," kata Hashim di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

"Karena sesungguhnya Danantara ini adalah gagasan dari orang tua kami," sambungnya.
 
Ide pendirian badan investasi tersebut, kata dia, telah dirancang oleh Soemitro sejak 40 tahun silam.

Kala itu, Soemitro yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Kabinet Wilopo (1952-1953) dan Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956), melihat perlunya sebuah lembaga yang mampu mengelola aset negara secara profesional guna mendukung pembangunan ekonomi.

"Sayangnya waktu itu pemerintah yang berkuasa belum begitu berkenan dengan gagasan orang tua kami," ujarnya.

"Mungkin Tuhan tahu yang terbaik ya, 40 tahun kemudian anaknya (Prabowo), putranya Prof Soemitro diberikan mandat oleh rakyat Indonesia dan diberikan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita impian dari orang tuanya,” tambahnya.

Ia menilai, bahwa peluncuran Danantara bukan sekadar perwujudan visi ekonomi ayahnya, tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan sejarah yang kini mendapat restu untuk dijalankan.

Selain itu, ia berharap sebagai badan yang mengelola investasi nasional maka Danantara, mampu menjadi salah satu solusi dalam mengentaskan kemiskinan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (24/2/2025). Danantara, akan mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

Badan ini, berperan sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia untuk mengelola investasi strategis, yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Topik:

Danantara Hashim Djojohadikusumo Pembentukan Danantara