Danantara jadi Pemodal Kilang Minyak 500 Ribu Barel di Sumatera

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 8 Maret 2025 16:19 WIB
Danantara (Foto: Dok MI)
Danantara (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel di Sumatera akan mendapat pendanaan dari Danantara. Namun, pemerintah masih mencari tambahan investor untuk memastikan proyek ini berjalan optimal.

Bahlil juga menekankan harapannya agar Pertamina turut serta dalam investasi kilang yang lokasinya strategis, dekat dengan Singapura. 

“Sebagian (didanai) Danantara, sebagian kami lagi mencari. Kalau memang Pertamina bisa ikut, itu jauh lebih baik,” ujar Menteri ESDM saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025). 

Meski demikian, Bahlil belum merinci porsi pembiayaan antara Danantara dan calon investor lainnya. 

"(Pembicaraannya) belum sampai kesitu ya," kata Bahlil. 

Bahlil Lahadalia sebelumnya menyampaikan bahwa dirinya akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar investasi Danantara diarahkan untuk meningkatkan kapasitas kilang guna mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri.

"Makanya dalam hilirisasi, salah satu proyek yang kita akan dorong untuk kita laporkan kepada Bapak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery-nya," tuturnya. Bahlil. 

Dukungan investasi ini diperlukan untuk meningkatkan pasokan minyak dalam negeri. Saat ini, ketahanan stok BBM Indonesia hanya bertahan selama 21 hari dan ditargetkan meningkat menjadi 30 hari.

Bahlil juga menargetkan peningkatan produksi lifting minyak nasional. Saat ini, lifting minyak Indonesia berada di kisaran 580 ribu barel per hari (bph), dengan target peningkatan menjadi 630 ribu hingga 650 ribu bph pada tahun 2025.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berencana mengoptimalkan produksi minyak dalam negeri melalui berbagai teknologi, termasuk Enhanced Oil Recovery (EOR) dan metode lainnya.

"Pada tahun 2028-2029, kita sudah punya lifting 800-900 ribu barel. Kalau bisa lebih dari itu, lebih baik, dengan berbagai macam intervensi teknologi," pungkasnya.

Topik:

kilang-minyak danantara sumatera menteri-esdm