Harga Minyak Naik Ditengah Perang Dagang dan Ketegangan Iran

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 April 2025 07:53 WIB
Harga Minyak Menguat Tipis Ditengah Perang Dagang dan Ketegangan Iran (Foto: Ist)
Harga Minyak Menguat Tipis Ditengah Perang Dagang dan Ketegangan Iran (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia sedikit menguat setelah melewati minggu yang penuh gejolak, seiring para trader mencerna sinyal terbaru dari ketegangan perang dagang global. 

Kini, fokus pasar tertuju pada rincian rencana China untuk mendukung perekonomiannya, sekaligus mencermati perkembangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya di Iran.

Minyak Brent tercatat naik dan kembali menembus level US$67 per barel, menyusul pelemahan 1,6% yang terjadi sepanjang pekan lalu. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) stabil di kisaran US$63 per barel.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada ABC News bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan mitra dagang AS, dan beberapa di antaranya berjalan dengan sangat baik, terutama dengan negara-negara Asia.

Di China, importir minyak mentah terbesar di dunia yang juga menjadi sasaran tarif AS yang paling keras, pejabat setempat berencana mengadakan konferensi pers pada hari ini, Senin (28/4/2025) untuk membahas langkah-langkah guna menstabilkan lapangan kerja dan memastikan pertumbuhan yang stabil.

Diperkirakan, minyak mentah akan mencatatkan kerugian bulanan terbesar sejak 2022 setelah mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir. Kontrak berjangka terbebani oleh kekhawatiran bahwa perang dagang yang dipimpin AS akan meredam aktivitas ekonomi dan mengurangi permintaan energi. 

Sementara itu, sentimen pasar turut tertekan oleh keputusan OPEC+ yang mulai meningkatkan kembali produksi minyak yang sebelumnya dibatasi. Kartel ini dijadwalkan bertemu pada 5 Mei untuk membahas rencana produksi bulan Juni.

Di sisi geopolitik, AS dan Iran melaporkan tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan tentang kesepakatan terkait program nuklir Tehran, dan kedua pihak sepakat untuk bertemu lagi di Eropa. 

Secara terpisah, sebuah ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee di Iran pada Sabtu menewaskan puluhan orang. Pelabuhan utama ini memiliki lokasi strategis di Selat Hormuz, jalur penting perdagangan minyak global.

Di akhir pekan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menggelar pertemuan langsung dengan Presiden AS Donald Trump. Usai pertemuan tersebut, Trump menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya sengaja memperlambat upaya penyelesaian perang, serta mengisyaratkan kemungkinan perlunya sanksi tambahan.

Harga Minyak

Minyak Brent kontrak Juni menguat 0,5% ke level US$67,22 per barel pada pukul 07:18 waktu Singapura. Sementara itu, WTI untuk pengiriman Juni naik 0,6% menjadi US$63,38 per barel.

Topik:

minyak harga-minyak-dunia perang-dagang-as-china