Prabowo Ultimatum Direksi Danantara: Tak Berprestasi, Langsung Diganti

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 28 April 2025 19:54 WIB
Presiden Prabowo Subianto usai Menghadiri Town Hall Danantara Indonesia di JCC, Jakarta (Foto: Repro)
Presiden Prabowo Subianto usai Menghadiri Town Hall Danantara Indonesia di JCC, Jakarta (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan tegas kepada Direksi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara untuk menjalankan tugas mereka dengan sebaik-baiknya, ia bahkan mengancam akan mengganti direksi yang tidak berprestasi.

Prabowo menekankan pentingnya menghindari praktik-praktik yang tidak efisien dan boros, serta memastikan manajemen Danantara berfokus pada kinerja yang maksimal. Ia juga mengultimatum kepada manajemen Danantara mengevaluasi seluruh direksinya.

“Dievaluasi kinerjanya dan wataknya akhlaknya, dan prestasinya,” kata Prabowo kepada awak media, di Jakarta, Senin (28/4/2025).

“Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia males-malesan, kalau dia melakukan praktik-praktik yang nggak bener, menyalahgunakan wewenang, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti,” tegas Prabowo.

Prabowo menekankan pentingnya agar seluruh direksi Danantara diisi oleh para profesional yang memiliki keahlian di bidangnya. Ia juga menegaskan bahwa mereka yang menunjukkan kinerja terbaik akan diprioritaskan dalam program promosi jabatan.

“Yang baik dari dalem kalau bisa dipromosikan. Kalau tidak, cari ahli yang baik,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa pencarian figur ahli atau profesional menjadi syarat mutlak, jangan lagi berbasiskan afiliasi partai politik, agama, ras, atau suku tertentu. “Ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebenar-benarnya untuk rakyat Indonesia.”

Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani sudah mengumumkan struktur pengurus lengkap lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia tersebut. 

Sejumlah nama yang familiar masuk dalam susunan pengurus, begitu juga nama-nama yang kondang di pentas internasional seperti Jeffrey Sachs, Profesor Ekonomi di Columbia University, AS.

Nama-nama terkenal lainnya, termasuk salah satu orang terkaya di dunia Ray Dalio dan mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra, juga bergabung dalam struktur Danantara. Beberapa nama lain yang terlibat sudah cukup dikenal di industri pasar keuangan.

Berikut adalah rincian pengurus Danantara:

Dewan Penasihat

  • Ray Dalio
  • Jeffrey Sachs
  • Chapman Taylor
  • Thaksin Shinawatra

Komite Pengawasan dan Akuntabilitas 

  • Ivan Yustiavndana, Ketua PPATK
  • Setyo Budiyanto, Ketua KPK
  • Isma Yatun, Ketua BPK
  • Muhammad Yusuf Ateh, Ketua BPKP
  • Listyo Sigit Prabowo, Kapolri
  • Sanitiar Burhanuddin, Jaksa Agung

Managing Director

  • Robertus Billitea
  • Lieng Seng Wee
  • Arief Budiman
  • Ali Setiawan
  • Mohamad Al-Arief
  • Rohan Hafas
  • Ahmad Hidayat
  • Sanjay Bharwani
  • Reza Yamora Siregar
  • Ivy Santoso
  • John Prasetio
  • Agus Dwi Handaya
  • Febriany Eddy
  • Riko Banardi
  • Djamal Attamimi
  • Bono Daru
  • Stefanus Ade Handiwidjaja

Komite Investasi & Portofolio 

  • Yup Kim

Prabowo sebelumnya menargetkan nilai kekayaan negara yang dikelola Danantara harus mencapai US$1 triliun. Kata dia, kekayaan negara yang dikelola Danantara tersebut harus dapat dimaksimalkan hingga torehkan 'return' dana yang lebih besar lagi.

Sebelumnya, Danantara diperkirakan akan mengelola investasi senilai lebih dari US$900 miliar atau sekitar Rp14.724 triliun, melalui berbagai aset yang dimiliki oleh pemerintah.

Topik:

prabowo-subianto danantara