Konflik Iran-Israel Mengguncang Ekonomi Dunia


Jakarta, MI - Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel kini menjadi sorotan tajam dunia usaha.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperingatkan bahwa konflik tersebut bukan hanya ancaman keamanan regional, tetapi juga bayang-bayang serius terhadap stabilitas ekonomi global, termasuk iklim investasi dan dunia usaha di Indonesia.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menegaskan, konflik yang terus memanas itu bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global jika tidak segera diredam.
Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas negara, terutama melalui blok-blok ekonomi besar seperti BRICS, yang dinilai semakin relevan di tengah dinamika global yang berubah.
“Saya lihat jelas sekali bahwa konflik Iran-Israel ini menjadi suatu perhatian penuh yang membayangi ekonomi dunia,” ujar Anindya dalam forum Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6/2025).
Anindya juga menyoroti absennya Amerika Serikat (AS) dan China dalam dialog multilateral seperti APEC, sebagai sinyal pergeseran arah kekuatan geopolitik dan potensi retaknya tatanan kerja sama global yang selama ini menjadi penopang stabilitas ekonomi internasional.
“Sekarang BRICS berjalan dengan waktu, jumlahnya semakin besar. Setengah dari dunia hidup di negara-negara BRICS yang kini sudah menerima 9 negara baru,” tuturnya.
Selain itu, Anindya menjelaskan bahwa konflik tersebut mencerminkan tajamnya polarisasi antara Barat dan Timur serta mempercepat pergeseran menuju tatanan multipolar.lasnya.
Indonesia disebut menerapkan pendekatan ekonomi hibrida, yang tidak sepenuhnya kapitalistik maupun sosialis di tengah kondisi saat ini. Alasannya hal itu akan dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak.
Terkait kerja sama ekonomi internasional, Anindya menekankan pentingnya menjaga posisi tawar Indonesia dalam berbagai forum negosiasi, termasuk soal tarif dagang dengan Amerika Serikat.
Ia juga menyebut bahwa kerja sama dengan Uni Eropa melalui IEU-CEPA sebagai alternatif strategis.
“Kita juga kan sebagai negara tidak bisa terlalu diatur-atur, mengingat kita juga punya alternatif kan. Seperti contohnya dengan adanya IEU-CEPA,” pungkasnya.
Topik:
perang-iran-israel ekonomi-global kadin