Setelah Melejit 100%, Saham PGUN Haji Isam Kena Suspensi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 29 Juli 2025 09:08 WIB
BEI suspensi saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) (Foto: Ist)
BEI suspensi saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham emiten sawit milik pengusaha Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN), pada Selasa (29/7/2025). Langkah ini diambil setelah saham PGUN mencatat lonjakan harga yang dianggap tidak wajar.

Dalam keterangan resminya, BEI menyebut penghentian sementara atau suspensi dilakukan sebagai bentuk cooling down untuk melindungi investor dari potensi gejolak pasar yang berlebihan.

“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) pada tanggal 29 Juli 2025,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A, dalam pengumuman resmi, Selasa (29/7/2025).  

Suspensi perdagangan saham PGUN diberlakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya adalah untuk memberikan ruang bagi pelaku pasar agar dapat menelaah secara saksama informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi terkait saham PGUN.

BEI juga menyarankan agar para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan. 

Di lantai bursa, saham PGUN melejit 100% dalam sepekan terakhir. Saham PGUN naik dari posisi Rp570 pada 18 Juli 2025 ke posisi Rp1.140 pada perdagangan Senin (28/7/2025). 

Pada perkembangan lain, PGUN juga melaporkan lonjakan laba bersih pada semester I/2025. Laba bersih PGUN tercatat sebesar Rp83,53 miliar sepanjang paruh pertama 2025. Jumlah tersebut melesat 690,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,57 miliar. 

Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 Juni 2025, penjualan bersih PGUN pada semester I/2025 meningkat 48,92% year on year (YoY), dari Rp258,63 miliar menjadi Rp385,17 miliar di paruh pertama 2025.

Secara rinci, pendapatan mayoritas PGUN berasal dari penjualan minyak kelapa sawit yang mencapai Rp332,19 miliar, tumbuh 39,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp237,92 miliar.

Sementara itu, penjualan inti kelapa sawit juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 181,47 persen, dari Rp18,61 miliar menjadi Rp52,40 miliar. Namun, penjualan cangkang sawit justru mengalami penurunan drastis, dari Rp2,09 miliar menjadi hanya Rp571,13 juta.

Dari sisi pelanggan, kontribusi terbesar masih datang dari perusahaan afiliasi, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR), yang mencatatkan pembelian sebesar Rp332,19 miliar, naik 39,62 persen secara tahunan pada semester I/2025.

Topik:

bei suspensi pgun haji-isam