Harga CPO Terkoreksi 2 Hari Beruntun


Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali terkoreksi pada perdagangan Senin (29/9/2025), menandai penurunan dua hari berturut-turut.
Di Bursa Malaysia, kontrak CPO pengiriman Desember ditutup di level MYR 4.384/ton, melemah 0,27% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Akumulasi pelemahan dalam dua hari perdagangan terakhir mencapai 1,26%.
Dalam sepekan terakhir, harga CPO tercatat melemah 1,31%. Tekanan semakin besar karena penurunan terjadi pula pada minyak nabati lain yang menjadi pesaing utama. Pada perdagangan kemarin, harga minyak kedelai terkoreksi 0,53%, minyak biji bunga matahari turun 0,07%, sementara minyak rapeseed merosot lebih dalam sebesar 1,21%.
Saat harga minyak nabati pesaing makin murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO menjadi berkurang. Sebab berbagai komoditas ini bisa saling menggantikan.
Perkembangan nilai tukar ringgit juga menjadi sentimen negatif. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya terapresiasi 0,17% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit menguat, maka kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), pergerakan CPO masih berada di jalur bullish. Hal ini tercermin dari nilai Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di level 71, menempatkan CPO pada area beli (long) yang cukup kuat.
Dengan kondisi tersebut, peluang rebound harga CPO masih terbuka. Target resisten terdekat adalah MYR 4.408/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di MYR 4.427/ton bisa menjadi target berikutnya. Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.522/ton.
Di sisi lain, level support terdekat ada di MYR 4.375/ton. Jika harga menembus level ini, potensi koreksi bisa berlanjut hingga MYR 4.351/ton.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo