Dari 20 Unit yang Direncanakan, Garuda Putuskan Hanya Tambah Satu Pesawat
Jakarta, MI - Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memutuskan untuk meninjau ulang rencana penambahan armada yang semula disiapkan untuk memperkuat operasi pada tahun depan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H. Kairupan, mengungkapkan bahwa dari empat pesawat yang sudah mencapai tahap letter of intent (LOI), hanya satu unit yang akan tetap dilanjutkan karena telah dibayarkan uang muka (down payment/DP).
“Dari empat pesawat, tiga kami tunda dulu, hold dulu. Yang satu ini sudah terlanjur DP. Alasannya, kami harus perbaiki dulu ini. Kalau tidak, kami akan terus bayar ke lessor,” kata Glenny Kairupan di Garuda Sentral Operasi, Kamis (13/11/2025).
Glenny menjelaskan, keputusan untuk menunda penambahan tiga pesawat lainnya diambil agar perseroan dapat terlebih dahulu memperkuat posisi keuangan dan kinerja operasional sebelum melanjutkan ekspansi armada baru.
Sebelumnya, diberitakan bahwa dari sekitar 20 pesawat yang semula direncanakan untuk menambah armada Garuda Indonesia, hampir seluruhnya dibatalkan.
Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, penambahan pesawat baru hampir dipastikan tidak akan dilanjutkan, dan hanya satu hingga dua unit yang tetap dijadwalkan tiba akhir tahun ini, karena DP telah dibayarkan.
Sisa pesawat yang batal didatangkan diketahui masih berada pada tahap letter of intent (LOI) dan belum dilakukan pembayaran DP.
Sementara itu, Garuda Indonesia akan menerima tambahan dana segar sekitar US$1,4 miliar dari Danantara Asset Management. Penyertaan modal ini mengalami penyesuaian yang semula sebesar US$1,8 miliar kini direvisi menjadi US$1,4 miliar atau sekitar Rp23,67 triliun.
Penurunan nilai investasi tersebut berdampak pada komposisi penggunaan dana serta jumlah saham baru yang akan diterbitkan. Dari rencana awal sekitar 407 miliar saham, Garuda kini hanya akan menerbitkan 315 miliar saham baru.
Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Garuda menyampaikan bahwa revisi ini disesuaikan dengan nilai penyertaan modal terbaru dari Danantara.
“Dengan nilai penyertaan modal dari semula sebesar US$1,8 miliar menjadi US$1,4 miliar, terdapat pula penyesuaian pada rencana penggunaan dana yang kini tidak lagi mencakup ekspansi armada,” tulis manajemen, dikutip Senin (10/11/2025).
Dari total penyertaan senilai US$1,4 miliar, sekitar Rp17 triliun akan disetorkan dalam bentuk modal tunai, sedangkan Rp6,6 triliun berasal dari konversi utang shareholder loan (SHL) yang sebelumnya diberikan Danantara kepada Garuda.
Sebagian besar dana tunai tersebut akan digunakan untuk memperkuat likuiditas dan menopang operasional grup, terutama Citilink Indonesia, yang masih menghadapi tekanan keuangan dan tantangan operasional.
Berdasarkan dokumen perusahaan, sekitar 63% dari total dana PMTHMETD atau senilai Rp14,96 triliun akan dialokasikan ke Citilink, sedangkan Rp8,7 triliun lainnya akan digunakan oleh Garuda Indonesia sebagai induk usaha untuk mendukung operasional dan perawatan pesawat.
Topik:
garuda-indonesia giaa penambahan-armada-garuda