Danantara Ungkap Banyak Pesawat Garuda Tak Bisa Terbang

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 November 2025 16:40 WIB
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Dok MI)
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Managing Director Non-Financial Holding Operasional Danantara, Febriany Eddy, membeberkan kondisi memprihatinkan yang tengah dialami PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ia mengungkap bahwa sejumlah pesawat Garuda tidak bisa terbang karena belum menjalani perawatan wajib, sehingga masuk kategori grounded.

Menurut Febriany, kondisi ini sudah sangat mendesak, jika dibiarkan akan berdampak langsung pada keuangan perusahaan.

Febriany menjelaskan bahwa pesawat yang tidak beroperasi atau grounded menimbulkan beban ganda bagi Garuda. Selain tidak menghasilkan pemasukan karena tidak bisa terbang, perusahaan tetap harus menanggung biaya sewa dan berbagai biaya tetap lainnya.

Menurut dia, kondisi tersebut membuat kerugian Garuda terus meningkat dari hari ke hari. “Kalau pesawat itu grounded di airline, itu dia double hit. Tidak ada revenue karena tidak bisa terbang, tapi sewa pesawat dan fixed cost lainnya jalan terus. Jadi setiap hari kita men-delay, semakin besar lubang yang harus ditutup,” ujarnya dalam media briefing di Kantor Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah armada menjadi prioritas utama. Perawatan pesawat harus segera dilakukan agar armada Garuda kembali memenuhi persyaratan teknis dan bisa kembali mengudara.

"Jadi ini menjadi prioritas, banget-banget, adalah segera diberikan untuk bisa melakukan maintenance yang dibutuhkan sehingga pesawat Garuda bisa terbang lagi. Jadi prioritas utama adalah maintenance. Dan ini kita kawal penggunaan uangnya," tutur Febriany.

Sebagai langkah penyelamatan, BPI Danantara melalui PT Danantara Asset Management (DAM) menyiapkan pendanaan sebesar Rp23,67 triliun untuk Garuda Indonesia. Dana besar tersebut akan difokuskan untuk menutup kebutuhan perawatan armada, dengan harapan dapat mempercepat pemulihan operasional maskapai.

"Supaya segera, sesegera mungkin pesawat-pesawat Garuda itu bisa memenuhi segala requirement maintenance dan bisa terbang segera. Itu kalau ditunda, malah tahun depan takutnya sudah nggak bisa. Karena bolongnya sudah besar banget ya. Jadi sebagian besar uangnya sebenarnya untuk itu," pungkas Febriany.

Topik:

garuda-indonesia pesawat-garuda danantara