Diusut Awal 2025, KPK Masih Ogah Ungkap Duduk Perkara Korupsi Kereta Cepat
Jakarta, MI - Diusut sejak awal 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih ogah mengungkap duduk perkara dugaan korupsi proyek kereta cepat atau Whoosh. Alasannya masih tahap penyelidikan.
Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi ihwal permasalahan ini untuk segera disampaikan kepada KPK. Budi mengatakan informasi itu akan menjadi bahan pengayaan oleh para penyelidik di lembaganya dalam menangani dugaan korupsi proyek kereta cepat itu.
"Dalam proses penyelidikan secara umum tentu tim terus melakukan pencarian, keterangan-keterangan yang dibutuhkan untuk membantu dalam mengungkap perkara ini," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Senin (27/10/2025).
Sementara Pelaksana tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu juga mengonfirmasi bahwa pengusutan dugaan korupsi proyek kereta cepat ini sudah masuk pada tahap penyelidikan. Meski demikian, Asep menolak menjelaskan lebih detail masalah yang sedang diusut dalam dugaan korupsi proyek kereta cepat itu. "Untuk modusnya masih kami dalami," kata Asep.
Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD melalui akun X @mohmahfudmd pada 18 Oktober 2025, mengatakan bahwa ia diminta untuk melapor kasus ini ke KPK. Ia mengatakan bahwa masalah rasuah pada proyek kereta cepat itu adalah dugaan adanya mark-up.
"Di dalam hukum pidana, jika ada informasi tentang dugaan peristiwa pidana mestinya aparat penegak hukum langsung menyelidiki, bukan minta laporan," ucap Mahfud MD.
Dia meminta agar KPK segera memanggilnya untuk menjelaskan ihwal permasalahan dugaan korupsi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini. Namun, Mahfud MD meminta agar pemanggilannya hanya untuk dimintai keterangan kepada para penyelidik di lembaga antirasuah.
Topik:
KPK Korupsi Kereta Cepat Whoosh