KPK Dalami Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: Ada Lahan Milik Negara yang Dijual ke Negara
Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini masih terus mendalami kasus dugaan korupsi pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mendalami dugaan rasuah pada pengadaan lahan proyek kereta cepat tersebut.
Ia mengatakan bahwa pada proses penyelidikan ini pihaknya menemukan adanya dugaan penjualan lahan yang seharusnya dimiliki oleh negara namun dijual lagi kepada negara untuk proyek tersebut.
“Ada oknum-oknum di mana dia yang bersangkutan itu yang seharusnya ini milik negara, tapi dijual lagi ke negara,” kata Asep, Selasa (11/11/2025).
Asep mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas orang yang diduga menjual aset milik negara tersebut. Namun, ia masih enggan untuk merinci secara detail identitas orang tersebut karena kasus ini masih berada ditahap penyelidikan.
“Tapi, kita dengan laporan yang ada ini adalah, ada barang milik negara yang dijual kembali kepada negara, dalam pengadaan tanahnya ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Asep juga tidak merinci lokasi lahan yang dimaksud. Ia hanya mengatakan bahwa ada sebagian lahan yang dibeli untuk proyek Whoos tersebut ternyata merupakan lahan milik negara.
Sebagai informasi, KPK telah menaikan status kasus dugaan korupsi pada proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh ini ke tahap penyelidikan.
“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, Senin (27/10/2025).
Topik:
KPK Whoosh Kereta CepatBerita Terkait
Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Andi Saguni Berurusan dengan KPK
38 menit yang lalu
Dugaan Korupsi Coretax Rp 1,2 T Era Srimul Melempem di KPK, Apa Perlu Diambil Alih Kejagung?
1 jam yang lalu
KPK Dalami Peran Sesditjen Kemenkes Andi Saguni dalam Kasus Korupsi Proyek RSUD Koltim
10 jam yang lalu