TNI Dukung Dedi Mulyadi Gembleng Anak Nakal di Barak Militer

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 8 Mei 2025 18:34 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Foto: Ist)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan, pihaknya mendukung program pendidikan anak nakal di barak militer, seperti yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kristomei memastikan pendidikan itu, akan dibuat menyenangkan.

"Inikan kita dalam rangka meningkatkan kedisiplinan, bela negara, kita buat juga secara fun dan happy, supaya anak-anak tidak tertekan," kata Kristomei, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, prajurit TNI yang ditugaskan membina anak-anak tersebut, sudah mengetahui persis metode apa yang digunakan.

TNI melalui Resimen Induk Daerah Militer (Rindam), kata dia, memang terbiasa mengurusi pembinaan bela negara dari kalangan mahasiswa hingga karyawan.

"Saya rasa bukan hal baru di TNI, tinggal kebutuhannya apa, oh kami ingin membina karyawan, oh kedisiplinan, tinggal programnya aja," ujarnya.

Mantan Kadispenad ini, juga memastikan pendidikan kedisiplinan di barak militer, juga akan melibatkan psikolog.

Sebab menurutnya, pendidikan ini juga dilengkapi konseling untuk mencari tahu asal muasal kenakalan anak bisa terjadi.

"Termasuk ada konseling, pendekatan-pendekatan itu yang kita lakukan. Karena kadang-kadang mereka juga lebih terbuka dengan orang lain kan," pungkasnya.

Seperti diketahui, rencana pembinaan siswa di barak militer ini muncul setelah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengusulkan agar siswa yang berulang kali melakukan pelanggaran berat dapat digembleng dalam lingkungan militer, untuk menanamkan rasa disiplin dan tanggung jawab. 

Dedi menjelaskan, pelaksanaan program akan dimulai secara bertahap di daerah rawan, sebelum diperluas ke seluruh kabupaten/kota. 

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi.

Dedi mengungkapkan, tiap siswa akan mengikuti program itu selama 6 bulan di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI. 

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," ungkapnya.

Program ini, akan dibiayai lewat kerja sama antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat. 

Topik:

TNI Dedi Mulyadi Anak Nakal di Barak Militer