Caplok Saham Jagonya Ayam KFC, Segini Kekayaan Anak Haji Isam

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 5 Juli 2025 11:58 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Manuver bisnis keluarga konglomerat Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam kembali jadi sorotan. 

Liliana Saputri, putri dari pengusaha tambang asal Kalimantan Selatan tersebut, resmi membeli sebagian saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI), perusahaan yang dikenal sebagai mitra strategis jaringan KFC Indonesia.

Aksi korporasi ini dilakukan melalui PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), perusahaan yang terafiliasi dengan Liliana.

SFN membeli 15% saham JAI atau setara 41.877 lembar saham dengan total nilai Rp54,44 miliar dari emiten pengelola KFC, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis (3/7/2025), FAST secara resmi melepas saham tersebut pada 30 Juni 2025. 

Sebagai informasi, SFN didirikan pada 13 Desember 2024 dan memperoleh pengesahan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada 16 Desember 2024.

SFN bergerak di bidang Perdagangan Besar Daging Ayam Dan Daging Ayam Olahan dengan KBLI 46322 yang mencakup usaha perdagangan besar daging ayam dan daging ayam olahan, termasuk daging ayam yang diawetkan.

Tercatat ada tiga nama pemegang saham SFN, yakni Putra Rizky Bustaman (45%), Liana Saputri (45%), dan Bani Adityasuny Ismiarso (10%). 

Liana merupakan putri sulung Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam. Liana tercatat sebagai pemilik saham dan komisaris di perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Jhonlin Group.

Kekayaan Anak Haji Isam

Haji Isam dikenal sebagai salah satu taipan besar di Indonesia dengan kekayaan melimpah. Imperium bisnisnya mencakup berbagai sektor strategis seperti pertambangan, pelayaran, perkebunan kelapa sawit, hingga industri pangan.

Sejumlah lini usaha tersebut kini dikelola oleh kedua anaknya, yang juga menjadi pemegang saham di sejumlah perusahaan pengendali emiten yang terafiliasi dengan dirinya di Bursa Efek Indonesia.

Adapun harta kekayaan dua anak pengusaha sawit crazy rich Kalimantan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, ditaksir mencapai Rp 2,42 triliun. Harta kekayaan tersebut adalah yang terikat di saham emiten kelapa sawit Pradiksi Gunatama (PGUN).

Meski mencatatkan kekayaan fantastis, nilai harta Liliana Saputri dan Jhony Saputra tersebut mengalami penyusutan drastis, turun sekitar Rp4,29 triliun hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya kinerja emiten yang mereka miliki, serta aksi divestasi saham yang dilakukan oleh keduanya.

Saat ini, saham PGUN tercatat berada di harga Rp 550/saham dengan kapitalisasi Rp3,16 triliun. Harga tersebut telah ambruk nyaris 60%% dari titik tertinggi di Rp 1.350/saham dengan valuasi Rp 7,74 triliun.

Pada valuasi tertinggi awal Januari 2023 lalu, harga kekayaan gabungan keduanya tercatat mencapai Rp 6,53 triliun atau masing-masing senilai Rp 3,26 triliun. Harta tersebut dimiliki anak Haji Isam lewat kepemilikan tidak langsung di PGUN sebesar 84,32% secara bersama.

Dua perusahaan pengendali PGUN milik anak Haji Isam adalah PT Citra Agro Raya (CAR) dan PT Araya Agro Lestari (AAL).

Harta keduanya saat ini di aset tersebut telah berkurang drastis dan tersisa Rp 2,24 triliun atau lenyap Rp 4,29 triliun dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.

Sebelumnya, dua perusahaan milik Liana dan Jhony tercatat mengurangi kepemilikan sahamnya di PGUN yang kini bersisa 76,69% atau masing-masing sekitar 38%. 

Pada 20 Maret 2023, CAR dan AAL melepas 4,4 miliar saham kepada PT Baramega Citra Mulia Persada, menghasilkan dana segar sebesar Rp352 miliar.

Meskipun harga sahamnya telah turun tajam dalam dua tahun terakhir, saham PGUN masih mengalami kenaikan 293% dari harga penawaran umum perdana lima tahun lalu.

Liana dan Jhony tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan langsung paling besar kala perusahaan melangsungkan penawaran umum perdana. 

Kepemilikan keduanya nyaris sama rata sebelum IPO, dengan Liana tercatat sebagai pengendali dan ikut menjabat sebagai Komisaris Utama PGUN hingga saat ini.

Saat PGUN melantai di bursa pada 2020, Liliana yang saat itu berusia 22 tahun, diketahui memiliki latar belakang pendidikan Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles dan lulus pada 2018.

Sementara itu, Jhony, yang saat IPO JARR pada tahun sebelumnya masih berusia 19 tahun, merupakan lulusan SMA Al Azhar Jakarta Pusat tahun 2018. Saat ini, ia juga memegang berbagai posisi strategis di sejumlah perusahaan dalam lingkup Grup Jhonlin, milik sang ayah, Haji Isam.

Topik:

jagonya-ayam kfc liliana-saputri harta-kekayaan haji-isam