Menteri PU: Bendungan Semantok Mampu Tingkatkan Produksi Pertanian di Nganjuk

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 14 Agustus 2025 00:45 WIB
Bendungan Semantok di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, (foto: dok PU)
Bendungan Semantok di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, (foto: dok PU)

Nganjuk, MI - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, Bendungan Semantok yang berlokasi di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk bisa memberikan manfaat secara optimal untuk mendukung pertanian, guna mewujudkan swasembada pangan nasional. 

"Dengan begitu, kehadiran bendungan Semantok diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di daerah tersebut yang sebelumnya menggunakan sistem perairan tadah hujan," kata Menteri Dody saat meninjau Bendungan Semantok, Selasa (12/8).

Menteri  Dody juga ingin memastikan pengelolaan Bendungan Semantok berjalan dengan optimal, baik dari sisi teknis maupun pemanfaatannya sebagai pasokan air irigasi agar lebih stabil sepanjang tahun, khususnya di musim kemarau.

"Bendungan Semantok dibangun untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah ini. Dulu, saya pernah datang ketika bendungan ini belum terisi air, dan sekarang, berkat musim hujan, waduk sudah penuh dan siap dimanfaatkan untuk mengairi sawah,” kata Menteri Dody 

Selain untuk mewujudkan swasembada pangan, pengendalian banjir dan sarana irigasi, Menteri Dody berharap, Bendungan Semantok bisa membuka peluang untuk pengembangan kawasan sebagai destinasi pariwisata di Jawa Timur yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.

“Bendungan ini dibuka untuk umum, terutama saat musim libur nasional, sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” kata Menteri Dody. 

Bendungan yang diresmikan akhir tahun 2022 lalu, yang mampu mengairi lahan pertanian seluas seluas 1.900 hektar. Pada musim kemarau bendungan ini bermanfaat sebagai pendistribusi air irigasi guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan di wilayah hilir. Sebab, bendungan ini dilengkapi jaringan irigasi sebesar 2,47 m3/detik untuk menyuplai lahan pertanian seluas 1.900 Ha. 

Bendungan ini didesain memiliki kapasitas tampung sebesar 32,67 juta m3 yang bersumber dari aliran Sungai Semantok. Dengan panjang puncak bendungan sekitar 3 km, Bendungan Semantok merupakan bendungan terpanjang di Indonesia. 

Selain memberi manfaat sebagai penyuplai irigasi pertanian, bendungan dengan luas area genangan sebesar 365 hektare ini juga diproyeksi sebagai penyedia air baku sebesar 312 liter/detik untuk melayani 3 kecamatan di Nganjuk, yakni Rejoso, Lengkong, dan Gondang. Kehadiran Bendungan Semantok juga berfungsi mereduksi risiko banjir 137 m3/detik pada wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Bendungan Semantok