Kementerian PU Kenalkan Teknologi Irigasi Hemat Air FONi ke Siswa SD di Jakarta

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 14 Agustus 2025 12:39 WIB
ementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Teknik Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenalkan teknologi irigasi hemat air Fertigator Otomatis Nirdaya (FONi) kepada siswa SDN Pondok Kelapa 05 Pagi, Jakarta Timur, Rabu (13/8). (Foto:Dok PU)
ementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Teknik Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenalkan teknologi irigasi hemat air Fertigator Otomatis Nirdaya (FONi) kepada siswa SDN Pondok Kelapa 05 Pagi, Jakarta Timur, Rabu (13/8). (Foto:Dok PU)

Jakarta, MI - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Teknik Irigasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenalkan teknologi irigasi hemat air Fertigator Otomatis Nirdaya (FONi) kepada siswa SDN Pondok Kelapa 05 Pagi, Jakarta Timur, Rabu (13/8).

Kementerian PU berharap pengenalan teknologi seperti FONi dan IPHA dapat mendorong generasi muda untuk peduli pada ketahanan pangan, memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, dan mengembangkan pertanian modern yang berkelanjutan.

"Pengembangan teknologi irigasi adalah kunci meningkatkan produktivitas pertanian. Metode IPHA terbukti mampu meningkatkan hasil panen hingga 20 persen dan menghemat penggunaan air irigasi hingga 30 persen dibandingkan metode konvensional," kata Menteri PU, Dody Hanggodo dalam keterangan tertulisnya , Kamis (14/8).

Semangat efisiensi inilah yang menjadi latar kegiatan sosialisasi FONi di sekolah, agar generasi muda memahami pentingnya teknologi tepat guna untuk pertanian. 

"FONi merupakan sistem irigasi dan pemupukan otomatis yang bekerja tanpa listrik, hemat air, dan ramah lingkungan," tambah Menteri Dody.

Kepala Balai Teknik Irigasi Dery Indrawan menyebut FONi mencerminkan wajah petani masa kini yang bersih, praktis, dan modern. 

“Harapan ke depan teknologi ini bisa dimanfaatkan oleh adik-adik semua di sini. Hasilnya dapat dipanen, ke depannya adik-adik ini semua bisa menjadi petani yang keren,” ujarnya.

FONi bekerja dengan prinsip bejana berhubungan yang menjaga keseimbangan air dan nutrisi di seluruh pot tanaman. Sistem ini terhubung ke tangki penampung yang mengatur level air, serta menggunakan irigasi bawah permukaan. Efisiensinya mendekati 100 persen karena pasokan air disesuaikan dengan kebutuhan tanaman secara real-time.

Teknologi ini juga sejalan dengan konsep irigasi bersih, yakni penyediaan air secara higienis, terukur, dan tepat sasaran, sehingga tidak mencemari lingkungan dan menjaga kualitas panen.

Guru Besar Ilmu Teknik Irigasi IPB Chusnul Arif menambahkan, FONi dirancang untuk mendukung urban farming di tengah keterbatasan lahan perkotaan. Desainnya fleksibel, mudah dirakit dengan bahan lokal, dan dapat digunakan di pekarangan rumah maupun atap sekolah.

“Tidak perlu khawatir lupa menyiram karena pengairan dan pemupukan berlangsung otomatis tanpa daya listrik,”ujarnya.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo