Erick Thohir Pamit dari Kementerian BUMN, Sampaikan Pesan Ini


Jakarta, MI - Menteri BUMN periode 2019–2025, Erick Thohir, resmi mengakhiri masa jabatannya. Acara perpisahan digelar penuh haru di Ballroom Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Kursi yang ditinggalkan Erick kini ditempati Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN. Penunjukan tersebut tertuang dalam surat resmi dari Presiden Prabowo Subianto bernomor B-20/M/S/AN.00.03/09/2025.
Menteri Sekretaris Negara sekaligus juru bicara Istana, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa penunjukan ini bertujuan menjaga kesinambungan transformasi BUMN.
“Untuk Plt Menteri BUMN ditunjuk Wakil Menteri BUMN atas nama Bapak Dony Oskaria. Harapannya, dengan penunjukan ini, proses pembenahan BUMN bisa lebih cepat,” tutur Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9/2025).
Dalam pidato perpisahannya di hadapan jajaran Kementerian BUMN, Erick yang didampingi istrinya, Elizabeth Tjandra, menekankan pentingnya menjaga nilai kemanusiaan dan integritas yang telah dibangun bersama.
Menurutnya, kementerian ini bukan sekadar lembaga negara, melainkan keluarga besar yang telah melahirkan banyak tokoh untuk bangsa.
“Kemanusiaan yang dibangun oleh kita semua luar biasa. Itulah kita. Manusia yang berkarya, tetapi manusia yang punya empati. Saya titip, jangan rubah jati diri kalian. Justru kalian harus lebih bagus lagi,” kata Erick.
Ia juga menyinggung penugasan barunya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di kabinet Presiden Prabowo.
Erick menyebut tantangan yang diembannya kali ini lebih berat karena harus memastikan 60 juta anak muda Indonesia berani bermimpi, berkarya, dan mencintai tanah air melalui olahraga.
“Kalau dulu bicara korporasi, sekarang bicara pembangunan karakter bangsa. Saya diminta Bapak Presiden memastikan olahraga kita menjadi alat pemersatu dan duta bangsa di luar negeri. Berat, tapi saya akan jalankan,” ungkapnya.
Di akhir pidatonya, Erick menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan selama masa jabatannya. Ia menegaskan bahwa setiap setiap kebijakan maupun sikap yang diambil selalu untuk kemajuan bersama.
“Dengan segala kerendahan hati, selama 6 tahun saya di sini, saya mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang salah, kalau ada sikap saya yang salah. Tapi itu semua untuk kemajuan kita,” tutupnya.
Topik:
erick-thohir perpisahan menteri-bumn