Kementerian PU Komit Bangun Infrastruktur Berkelanjutan Sebagai Warisan Untuk Generasi Mendatang

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 10 Oktober 2025 6 jam yang lalu
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, Jakarta, Jumat (10/10). (Foto:PU)
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, Jakarta, Jumat (10/10). (Foto:PU)

Jakarta, MI - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, Kementerian PU berkomitmen untuk memperkuat tata kelola infrastruktur berkelanjutan sebagai fondasi pembangunan nasional menuju Indonesia Maju 2045.

Menteri Dody mengatakan bahwa setiap jembatan, bendungan, dan fasilitas publik yang dibangun Kementerian PU bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi nilai dan warisan untuk generasi mendatang. Infrastruktur merupakan penjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan keadilan sosial. Karena itu, tata kelola infrastruktur harus memastikan keberlanjutan menjadi kebutuhan, bukan pilihan.

“Setiap infrastruktur yang kita bangun bukan hanya tentang kemajuan hari ini, tetapi tentang warisan yang kita tinggalkan bagi anak cucu kita. Infrastruktur yang bijak adalah yang mempersatukan, bukan memisahkan,” kata Menteri PU, Dody Hanggodo dalam sambutannya pada acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, Jakarta, Jumat (10/10). 

Ia menambahkan, Kementerian PU mengarahkan seluruh kebijakan pembangunan mengacu pada komitmen global seperti Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement, dan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction.

"Prinsip-prinsip ini kemudian diterjemahkan menjadi standar teknis dan sistem pengawasan nasional yang konkret dalam setiap pelaksanaan pembangunan infrastruktur," sebut Dody Hanggodo.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Dody juga memperkenalkan arah kebijakan pembangunan Kementerian PU melalui visi PU608, yang menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia 2045 yang berdaulat, adil, dan makmur. Visi PU608 memuat tiga misi utama, yaitu efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6), penghapusan kemiskinan menuju 0%, dan pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029.

“Pendekatan ini diwujudkan melalui penetapan 50 kota dan kawasan prioritas, serta berbagai Instruksi Presiden yang menekankan pembangunan irigasi untuk ketahanan pangan, rehabilitasi sekolah, jalan daerah untuk konektivitas, serta zona terpadu pangan, energi, dan air,” kata Menteri Dody.

Kementerian PU terus menghadirkan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Menteri Dody menambahkan, pembangunan infrastruktur pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai penyediaan fasilitas belajar, tetapi juga sebagai langkah nyata pengentasan kemiskinan. Menurut Menteri Dody, setiap pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan Kementerian PU harus memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dan memperkuat daya saing generasi muda di masa depan.

“Bagi kami, ruang kelas bukan sekadar bangunan; itu adalah pintu keluar dari kemiskinan. Ini bukan konstruksi, tapi pembebasan,” ujar Menteri Dody.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025