Menteri Haji Sambangi Markas Kejagung: Minta Pendampingan Untuk Wujudkan Amanah Presiden

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 14 Oktober 2025 3 jam yang lalu
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan (Foto: Istimewa)
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI- Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan beserta jajaran menyambangi Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia, pada Selasa (14/10/2025) hari ini. 

Kunjungan tersebut dilakukan Gus Irfan dalam rangka meminta bantuan dan pendampingan dari Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mewujudkan pelaksanaan ibadah haji dan umrah yang bersih dari praktik-praktik penyelewengan dan korupsi. 

“Minta pendampingan dari Kejaksaan Agung, dan juga kemarin ketemu teman-teman dari KPK, sama, dalam rangka mewujudkan amanah Presiden (Prabowo Subianto), bahwa proses haji harus transparan dan akuntabel,” kata Gus Irfan. 

Dalam kesempatan itu, Gus Irfan mengatakan bahwa pihaknya juga meminta bantuan Kejagung untuk mengawasi perpindahan sejumlah aset dari Kementerian Agama ke Kementerian Haji.

Menurutnya, hal ini penting untuk dilakukan guna memastikan proses pemindahan aset tersebut berjalan dengan baik sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. 

“Kita juga minta pendampingan agar bahwa aset-aset yang akan kami terima nanti benar-benar aset-aset yang bersih, clean, tidak ada permasalahan di kemudian hari,” tuturnya. 

Selain itu, dalam kunjungan tersebut Gus Irfan juga menyerahkan ratusan daftar nama calon pegawai hingga pejabat di Kementerian Haji kepada Kejagung. Hal ini dilakukan untuk mentracking nama-nama tersebut guna memastikan mereka yang bergabung ke dalam Kementerian Haji merupakan orang-orang yang memiliki intregritas. 

“Untuk di-tracking, di-tracking oleh Kejaksaan Agung untuk bisa memastikan bahwa mereka orang-orang bersih, dan bisa bergabung dengan kami di Kementerian Haji,” ujarnya.

Topik:

Menteri Haji Gus Irfan Kejagung Jaksa Agung ST Burhanuddin