Kementerian PU Akan Bangun Sekolah Rakyat Permanen Tahap II Sebanyak 104 Unit

Zul Sikumbang
Zul Sikumbang
Diperbarui 15 Oktober 2025 3 jam yang lalu
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melaksanakan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) Tahap II sebanyak 104 SR di seluruh Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melaksanakan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) Tahap II sebanyak 104 SR di seluruh Indonesia.

Jakarta, MI – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun Sekolah Rakyat (SR) Tahap II secara permanen sebanyak 104 unit di seluruh Indonesia. Pada Tahap I, Kementerian PU telah menyelesaikan renovasi SR sebanyak 165 unit.

Pekerjaan konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II telah memasuki tahap lelang sejak September 2025. Program ini dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa dengan 3.744 rombongan belajar (rombel), meliputi 1.872 rombel SD (56.160 siswa), 936 rombel SMP (28.080 siswa), dan 936 rombel SMA (28.080 siswa).

Sekolah Rakyat Tahap II akan dibangun secara permanen di atas lahan seluas 5–10 hektare yang disiapkan oleh pemerintah daerah, dan ditargetkan selesai untuk tahun ajaran 2026/2027. Setiap Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar secara menyeluruh, antara lain ruang kelas nyaman berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, lapangan olahraga dan ruang kegiatan ekstrakurikuler serta area hijau atau lansekap. 

“Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas,” kata  Menteri PU Dody Hanggodo di Jakarta, Rabu (15/10).

Dalam perancangannya, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menekankan prinsip ruang yang sehat, aman, dan inspiratif, guna mendukung semangat belajar siswa dan kinerja guru. Desain bangunan juga mempertimbangkan efisiensi energi, daya tahan, serta kemampuan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan.

Selain itu, integrasi teknologi dalam fasilitas sekolah diharapkan mampu mendorong pembelajaran yang kreatif dan partisipatif, sejalan dengan arah transformasi pendidikan nasional. Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk menumbuhkan penguasaan akademik, karakter, jiwa kepemimpinan, dan keterampilan hidup sehingga mampu memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi.

Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis berasrama (boarding school) bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya pada Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Untuk Tahap I hingga akhir 2025, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan 165 Sekolah Rakyat Tahap I, yang terdiri atas Tahap IA sebanyak 63 lokasi (dimanfaatkan mulai 14 Juli 2025), Tahap IB sebanyak 37 lokasi (dimanfaatkan mulai 15 Agustus 2025), dan Tahap IC sebanyak 65 lokasi (dimanfaatkan mulai 1 September 2025). 

"Saya berharap Sekolah Rakyat Tahap II akan memperluas akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berkeadilan," pungkas Menteri Dody Hanggodo.

Topik:

Menteri PU Dody Hanggodo Sekolah Rakyat Tahap II