Kementerian PU Akan Bangun 122 Jembatan Gantung Pada Tahun 2026


Jakarta, MI - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, untuk tahun 2026, Kementerian PU akan membangun 122 jembatan gantung di seluruh Indonesia dengan biaya Rp920 miliar. Saat ini, Kementerian PU tengah melakukan kajian teknis dan survei lapangan terhadap 122 jembatan gantung tersebut.
"Penentuan 122 lokasi pembangunan jembatan gantung tahun 2026 akan melalui kajian teknis mendalam dan survei lapangan, dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, tingkat keterisolasian wilayah, aksesibilitas transportasi, dan aspek teknis lainnya. Jembatan gantung dibangun rata-rata dengan bentang antara 40-120 meter dan lebar sekitar 1,8 meter, menyesuaikan dengan kondisi lapangan," kata Menteri PU, Dody Hanggodo di Jakarta, Rabu (15/10).
Untuk tahun 2025, Kementerian PU, sebut Dody Hanggodo, akan membangun sebanyak 43 jembatan gantung dengan anggaran Rp246,36 miliar. Pembangunan jembatan gantung tersebut dalam rangka mendukung peningkatan konektivitas antarkampung/antardesa/antarkecamatan melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, pembangunan jembatan gantung menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang selama ini menghadapi kesulitan akses transportasi.
“Kehadiran jembatan gantung ini diharapkan memberikan dampak nyata dalam mempercepat aktivitas masyarakat, terutama dalam mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik,” kata Dody Hanggodo.
Berdasarkan data e-Monitoring Ditjen Bina Marga hingga awal Oktober 2025, progres fisik kegiatan pembangunan 43 paket jembatan gantung telah mencapai 81% dengan target seluruhnya rampung pada akhir tahun ini. Program ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas masyarakat pedesaan, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya terpisah oleh sungai, jurang, atau perbukitan. Dengan selesainya proyek ini, lebih dari 300 ribu warga akan mendapatkan akses yang lebih aman dan efisien untuk beraktivitas sehari-hari.
Lebih lanjut, Menteri Dody menegaskan, pembangunan jembatan gantung tidak hanya berorientasi pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan.
“Jembatan gantung menjadi penghubung ekonomi dan sosial masyarakat. Dengan adanya jembatan ini, petani dapat lebih mudah mengangkut hasil panen ke pasar, anak-anak bisa bersekolah tanpa harus menyeberangi sungai dengan rakit, dan masyarakat dapat mengakses layanan publik dengan lebih cepat,” tambah Menteri Dody.
Program pembangunan jembatan gantung juga menjadi bagian dari implementasi Strategi PU 608 untuk mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan akses desa ke pusat-pusat ekonomi. Pembangunan infrastruktur yang menjangkau pelosok desa diharapkan mampu memperkecil kesenjangan antarwilayah.
Dody Hanggodo memastikan seluruh proses pembangunan dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, kualitas, serta ketahanan konstruksi terhadap kondisi alam sekitar. Desain jembatan disesuaikan dengan kontur wilayah, termasuk penggunaan bahan yang kuat namun ringan agar mudah dirawat oleh masyarakat setempat.
Topik:
Menteri Pu Dody Hanggodo Jembatan Gantung