Kementerian PU Hadirkan Infrastruktur Sanitasi Modern Jakarta Sewerage Development Project
Jakarta, MI - Kementerian Pekerjaan Umum terus mempercepat pembangunan infrastruktur sanitasi di DKI Jakarta melalui proyek Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 yang berlokasi di Pluit, Jakarta Utara.
Proyek Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan ini merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam menghadirkan layanan sanitasi aman dan berkelanjutan bagi masyarakat perkotaan, sekaligus mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan (SDGs) sektor air dan sanitasi. Selain itu, upaya tersebut dalam rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian bangsa di sektor ekonomi hijau, dimana Kementerian PU menghadirkan solusi pengelolaan limbah modern
“Pembangunan sistem air limbah terpusat bukan hanya membangun pipa dan instalasi, tetapi menghadirkan peradaban baru. Infrastruktur sanitasi modern akan menjamin lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi masyarakat,” kata Menteri PU Dody Hanggodo, Jakarta, Kamis (30/10).
Pekerjaan Jakarta Sewerage Development Project Zona 1 mencakup 4 paket pekerjaan utama yang menjadi bagian penting dari sistem pengelolaan air limbah terpadu di wilayah DKI Jakarta. Paket I Construction of WWTP, meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas mencapai 240.000 m3 per hari di atas lahan seluas 3,9 hektare. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat pengolahan air limbah domestik sebelum dikembalikan secara aman ke lingkungan.
Selanjutnya, Paket II Construction of Sewers in Area 1-1, mencakup pembangunan jaringan perpipaan air limbah sepanjang 14,3 kilometer. Paket II Construction of Sewers in Area 1-2 meliputi penambahan jaringan perpipaan sepanjang 24,9 km untuk memperluas cakupan pelayanan sistem air limbah. Adapun Paket IV Construction of Sewers in Pilot Area, difokuskan pada pembangunan jaringan pipa jacking dan PVC di wilayah percontohan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai model penerapan teknologi sistem perpipaan modern di area padat penduduk.
Proyek ini menggunakan teknologi modern A2O + Membrane Bioreactor (MBR) yang ramah lingkungan serta metode konstruksi Pipe Jacking dan Pneumatic Caisson teknik mutakhir asal Jepang yang memungkinkan pembangunan jaringan perpipaan di bawah permukaan tanah dengan gangguan minimal terhadap aktivitas di permukaan kota. Indonesia menjadi negara kedua di Asia setelah Jepang yang menerapkan metode ini.
Hingga Oktober 2025, progres kumulatif pembangunan JSDP Zona 1 telah mencapai sekitar 42%. Infrastruktur ini ditargetkan mampu melayani hingga 989.389 jiwa atau sekitar 220.000 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 3 kota administrasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat, mencakup delapan kecamatan. Seluruh kegiatan pembangunan ini didukung oleh pembiayaan melalui pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan nilai total mencapai Rp6,37 triliun.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Dewi Chomistriana mengatakan dengan tersedianya sistem air limbah yang modern, masyarakat Jakarta dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan aman, sementara pemerintah daerah memperoleh sistem pengelolaan sanitasi yang lebih efisien dan terintegrasi dengan jaringan rumah tangga.
Melalui JSDP, Kementerian PU memastikan bahwa setiap rumah tangga di Jakarta terlindungi dari risiko kesehatan akibat pencemaran air, sekaligus menjadikan kota ini lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Selain memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan perairan kota, proyek JSDP juga mendukung penurunan emisi karbon, pengendalian pencemaran air tanah, serta memperkuat ketahanan kota terhadap perubahan iklim.
Melalui proyek Jakarta Sewerage Development Project Zona 1, Kementerian PU menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya mempercepat pembangunan kota, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
Topik:
Menteri PU Dody Hanggodo Jakarta Sewerage Development Project (JSDP)Berita Sebelumnya
MKD Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Masih jadi Anggota DPR
Berita Selanjutnya
Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, DPR Pastikan Kualitas Layanan Tetap Terjaga
Berita Terkait
Kementerian PU Genjot Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya di Wilayah Indonesia Timur
13 jam yang lalu
Melalui Program Padat Karya PISEW, Kementerian PU Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Swasembada Pangan Desa
28 Oktober 2025 21:21 WIB
Menteri PU Dody Hanggodo Ajak Generasi Muda Bangun Budaya Pilah Sampah Sejak Dini
27 Oktober 2025 20:21 WIB
Kementerian PU Kembangkan Fungsi Sabo Dam Menayu di Magelang Sebagai Sumber Irigasi
26 Oktober 2025 23:07 WIB