Terobosan Gemilang Gubernur Sherly dalam Program RTLH

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 8 Agustus 2025 22:19 WIB
Gubernur Sherly Tjoanda bersama Kadis Perkim Malut, Musrifah Alhadar, menyerahkan secara simbolis bantuan rumah layak huni (RTLH) kepada salah satu penerima di Kota Ternate (Foto: Dok Dinas Perkim Malut)
Gubernur Sherly Tjoanda bersama Kadis Perkim Malut, Musrifah Alhadar, menyerahkan secara simbolis bantuan rumah layak huni (RTLH) kepada salah satu penerima di Kota Ternate (Foto: Dok Dinas Perkim Malut)

Sofifi, MI - Dalam rangka memperkuat komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, Pemprov Malut meluncurkan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) secara besar-besaran. 

Program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya menanggulangi permasalahan hunian tidak layak yang selama ini menjadi kendala bagi banyak keluarga di provinsi tersebut. Pada Jumat (8/8), Gubernur Sherly Tjoanda memberikan simbolis bantuan kepada sejumlah perwakilan penerima di Ternate sebagai penanda bahwa pelaksanaan program ini sudah berada di tahap awal yang serius dan terencana matang.

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk membangun rumah secara fisik, melainkan juga meningkatkan kualitas hidup warga melalui penyediaan hunian yang sehat, aman, dan layak huni. 

Selain itu, program ini juga diharapkan mampu mendorong perekonomian lokal melalui penggunaan bahan bangunan dari daerah serta melibatkan tenaga kerja lokal dalam proses pembangunan. 

Dengan skala yang cukup besar, yakni 700 unit rumah yang akan dibangun, pemerintah provinsi berharap mampu memberikan dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat miskin di berbagai daerah di Malut.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Malut, Musrifah Alhadar, melalui sambungan telepon menjelaskan, “Hari ini, Ibu Gubernur secara simbolis menyerahkan tiga unit rumah mewakili total 700 unit yang akan dibangun. Satu unit diserahkan di Kelurahan Ngade, sedangkan dua unit lainnya berupa satu dapur sehat dan satu rumah dengan rehab ringan di Kelurahan Marikurubu,” jelasnya.

Penyerahan bantuan simbolis ini bukan semata-mata seremoni belaka, melainkan sebuah tanda nyata bahwa pemerintah daerah benar-benar siap menjalankan amanat tersebut. 

Seluruh persiapan teknis dan administratif telah selesai, termasuk koordinasi dengan masyarakat penerima yang telah menyiapkan lahan sebagai lokasi pembangunan. 

Penyerahan simbolis tiga unit rumah tersebut menjadi representasi dari seluruh paket pembangunan yang akan segera dilakukan secara bertahap di wilayah Malut.

“Penyerahan simbolis ini menandai bahwa pembangunan RTLH di Maluku Utara segera dimulai. Bantuan berupa bahan bangunan yang diberikan kepada tiga perwakilan penerima tersebut merupakan bukti komitmen pemerintah dalam merealisasikan program ini,” tambah Musrifah.

Program ini, kata dia, juga didukung oleh berbagai pihak termasuk organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial. 

Pemprov Malut berharap dengan sinergi yang kuat, program pembangunan rumah layak huni dapat berjalan lancar dan tepat sasaran sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan. 

Penyerahan bantuan bahan bangunan sebagai simbol awal ini menjadi momentum yang sangat penting dalam upaya menurunkan angka rumah tidak layak huni di Malut.

“Bantuan yang diberikan terbagi menjadi tiga kategori, yakni pembangunan rumah baru, dapur sehat, dan rehabilitasi ringan. Kesemuanya sudah diserahkan secara simbolis oleh Ibu Gubernur sebagai tanda bahwa target dan sasaran program ini akan segera dijalankan,” lanjutnya.

Pembangunan dapur sehat dan rumah dengan rehabilitasi ringan, menurut Musrifah, merupakan bagian dari strategi holistik yang diterapkan pemerintah dalam program ini. 

Tidak hanya fokus pada pembangunan rumah baru, namun juga memperhatikan fasilitas pendukung yang dapat meningkatkan kualitas hidup penghuni rumah seperti dapur yang sehat dan ruang yang lebih nyaman. 

Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif bagi keluarga penerima bantuan.

Terkait tipe rumah yang dibangun, Musrifah menjelaskan, “Untuk rumah baru, tipe yang akan dibangun adalah tipe 36 sesuai dengan anggaran yang tersedia, dan tentunya tanah yang digunakan adalah milik masyarakat penerima bantuan,” terang Musrifah.

Penentuan tipe rumah 36 ini didasarkan pada standar kebutuhan ruang yang cukup untuk keluarga kecil hingga menengah dan sekaligus mempertimbangkan efisiensi anggaran agar program dapat menjangkau lebih banyak penerima. 

Pemprov Malut juga memastikan bahwa lahan yang digunakan sudah jelas status kepemilikannya agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Dengan begitu, pembangunan rumah dapat berjalan lancar tanpa hambatan administrasi.

Program ini segera dilaksanakan dengan harapan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan secara menyeluruh. 

“Pemerintah Provinsi Maluku Utara berkomitmen untuk segera merealisasikan pembangunan 700 unit RTLH. Penyerahan bahan bangunan secara simbolis oleh Ibu Gubernur menjadi tanda bahwa pelaksanaan program ini sudah di depan mata,” ujarnya.

Di sisi lain, pelaksanaan proyek ini juga menjadi salah satu wujud implementasi agenda prioritas 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Malut. Program ini dipantau ketat untuk memastikan pelaksanaan berjalan sesuai jadwal dan kualitas bangunan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Melibatkan masyarakat setempat juga menjadi kunci utama agar pembangunan dapat diterima dengan baik dan berkelanjutan.

Dalam penyerahan simbolis tersebut, Gubernur Sherly Tjoanda menyerahkan bantuan kepada tiga perwakilan. “Salah satu penerima bantuan adalah Ibu Hasna Larabi, seorang janda dengan empat anak yang tinggal di Kelurahan Ngade. Rumahnya akan dibangun sebagai bagian dari program RTLH,” jelas Musrifah.

Cerita Ibu Hasna Larabi menjadi gambaran nyata kondisi masyarakat yang membutuhkan uluran tangan pemerintah. Sebagai seorang janda dengan tanggungan empat anak, memiliki rumah layak menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan rasa aman bagi keluarganya. Bantuan ini tentu menjadi angin segar yang membawa harapan baru bagi kehidupan mereka.

Selain itu, di Kelurahan Marikurubu, bantuan pembangunan dapur sehat diberikan kepada Sumarni Mahmud, sementara rehab ringan rumah diserahkan kepada Darmam, warga di wilayah yang sama. 

“Untuk bantuan dapur sehat diterima oleh Sumarni Mahmud, dan untuk rehab ringan rumah diterima oleh Darmam, keduanya berdomisili di Kelurahan Marikurubu,” tutup Musrifah. (Jainal Adaran)

Topik:

Pemprov Malut Gubernur Sherly Tjoanda