Anggota DPR Gunhar Minta Pertamina Transparan soal Kebakaran Kilang Cilacap

Firmansyah Nugroho
Firmansyah Nugroho
Diperbarui 27 Februari 2025 21:14 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar (Foto: Dok MI)
Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI -  Anggota Komisi VII DPR RI, Yulian Gunhar angkat bicara soal kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap pada Kamis (27/2/2025) yang telah menimbulkan kepanikan di masyarakat. 

Kepulan asap hitam pekat yang membumbung tinggi dari salah satu tangki kilang tersebut membuat warga sekitar heboh, terlebih video insiden itu cepat menyebar di media sosial. Gunhar menyatakan keprihatinannya sekaligus meminta agar Pertamina segera memberikan penjelasan terbuka kepada publik.

“Kita sangat prihatin dengan kebakaran yang terjadi di Kilang Pertamina Cilacap. Ini adalah salah satu kilang terbesar di Indonesia, sehingga insiden ini perlu ditangani dengan serius,” kata Gunhar, Kamis (27/2/2025).

Meski demikian, ia mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru mengaitkan kebakaran ini dengan isu dugaan pengoplosan BBM Pertalite ke Pertamax yang sebelumnya ramai diberitakan.

“Kita jangan berasumsi tanpa dasar bahwa kebakaran ini ada hubungannya dengan isu pengoplosan BBM. Kita harus menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwenang,” tegasnya.

Gunhar juga meminta Pertamina untuk memberikan klarifikasi mengenai beredarnya isu bahwa tangki yang terbakar adalah tangki yang menampung BBM jenis Pertalite. Menurutnya, transparansi dari Pertamina sangat penting agar tidak terjadi spekulasi liar di masyarakat.

“Pertamina harus segera menjelaskan kepada publik, apakah benar kilang yang terbakar ini menampung BBM Pertalite atau tidak. Jangan sampai ada simpang siur informasi yang justru membuat masyarakat semakin resah,” katanya.

Komisi XII menurutnya akan terus mengawal kasus ini serta memastikan investigasi dilakukan secara transparan dan menyeluruh atas kejadian ini.

Topik:

Kebakaran Kilang Cilacap Pertamina DPR Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar BBM Korupsi Pertamina Pertamax Pertalite