Berkarya dan Upaya Membranding Diri, Itu Penting

Adrian Calvin
Adrian Calvin
Diperbarui 14 Mei 2025 14:11 WIB
Salah satu karya Gabriel Raihan, siswa kelas X jurusan Animasi, SMK Multimedia Sumbangsih, Jakarta, yang ikut pameran seni rupa "Kecil itu Keren, di Galeri Cipta 1 dan 2 TIM , Jakarta Pusat. (Foto: Dok MI/Gatot Eko Cahyono)
Salah satu karya Gabriel Raihan, siswa kelas X jurusan Animasi, SMK Multimedia Sumbangsih, Jakarta, yang ikut pameran seni rupa "Kecil itu Keren, di Galeri Cipta 1 dan 2 TIM , Jakarta Pusat. (Foto: Dok MI/Gatot Eko Cahyono)

Jakarta, MI - Berkreasi, berkarya, dalam bentuk apa pun itu lahir dari sebuah kreativitas. Kreativitas lahir dari olah pikir, olah imajinasi , dan olah rasa. 

Maka dari itu di era medsos dan digital ini, sangatlah membantu manakala aktif diri posting karya sendiri mau pun bersama, upaya untuk mem"branding" diri, untuk memperkenalkan karya dan nama kita ke publik. Ini bukan sebuah kesombongan namun sebuah sosialasi diri, agar dibaca publik, upaya bergaul positif dengan dunia luar.

Seorang pelukis, meski pun karyanya bagus, tetapi tidak pernah pameran? Ya bisa saja tidak dikenal publik. Seorang petinju tetapi tidak pernah bertanding? Ya nggak akan dikenal publik. 

Seorang animator, karya animasinya tak pernah dikenalkan ke publik ? Ya bakalan nggak dikenal.Maka sangatlah penting apa itu yang namanya membranding diri.

Sekolah jurusan bidang seni pun, sangatlah membutuhkan pembrandingan diri. Sangat perlu bahkan,  manakala ada para siswa yang berbakat teater, melukis, baca puisi, membuat film animasi dan lain-lain, tanpa pembrandingan diri ke publik, sangatlah susah untuk dikenal masyarakat luas. 

Dengan aktif ikut lomba, pameran, festival dan sebangsanya, minimal nama diri dan sekolahnya dikenal masyarakat luas. Tidak harus menang dalam lomba (syukurlah kalau menang) itu lebih bagus, karena prestasinya terukur ditandingkan dengan nilai dari peserta lain.

Yang terakhir selain beraktivitas berkarya untuk pembrandingan diri, juga membangun link di luar lingkungan,  membangun hubungan, sehingga kalau ada ivent atau sejenisnya, kemungkinan diundang untuk berpartisipasi, menjadi dikenal.

Saya sering ngobrol dengan para siswa, misalnya yang hobi berkarya fotografi atau melukis misalnya, ya setidaknya sejauh mungkin membangun literasi tentang bidangnya, syukur-syukur ikut komunitas, sehingga bisa kenal dengan para pelukisnya, kenal para fotografer profesional dll. Sehingga bisa diskusi atau menimba ilmu. 

Hal ini perlu untuk menambah wawasan pergaulan. Untuk apa kita berkarya bagus, tetapi tidak pernah masyarakat melihatnya ? Jangan sampai kita malah menjadi " katak dalam tempurung" yang tidak mau tahu perkembangan kegiatan di luar lingkungan kita, atau malah nggak mau bergaul menutup diri ? Semoga tidak. Selamat berkarya tetap semangat. 

[Gatot Eko Cahyono - Praktisi dan Pengamat Seni]

Topik:

SMK Multimedia Sumbangsih