Pahami 8 Hal yang Menyebabkan Tensi Darah Rendah (Hipotensi)

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 6 Desember 2021 16:00 WIB
Monitorindonesia.com-Darah rendah atau hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Hipotensi umumnya tidak berbahaya dan dapat dialami oleh siapa saja. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita. Penyebab tensi rendah dan seperti apa gejalanya perlu diketahui. Penyebab Tensi Rendah Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah juga bisa terjadi pada anak-anak. Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab tensi rendah, yaitu: 1. Penyakit Jantung Pada pengidap penyakit jantung biasanya ditemukan keluhan kesehatan lainnya, yaitu tekanan darah rendah. Kata ahli, kondisi ini juga lebih mungkin ditemukan pada gagal jantung dan serangan jantung. Kok bisa? Ketika jantung bermasalah, darah tak dapat dipompa dengan baik oleh jantung sehingga terjadi penurunan tekanan darah. Salah satu penyakit jantung yang bisa menyebabkan hipotensi adalah syok kardiogenik. 2. Kehamilan Penyebab tensi rendah juga bisa dikarenakan kehamilan. Kata ahli, tekanan darah wanita hamil biasanya lebih rendah, sebab peredaran darahnya yang berkembang dengan cepat. Umumnya tekanan darah mulai turun di awal kehamilan dan terjadi pada usia kehamilan trimester kedua. 3. Dehidrasi Kekurangan cairan alias dehidrasi juga bisa memicu terjadinya tekanan darah rendah. Ketika dehidrasi darah yang bergantung pada air enggak bisa memasok peredaran darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa menurunkan volume darah pada arteri dan vena, sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. 4. Anemia Anemia termasuk masalah kesehatan yang sering kali membuat pengidapnya mengalami tekanan darah rendah. Ketika seseorang mengalami anemia maka kadar hemoglobin dalam tubuh akan jauh di bawah angka normal. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah dalam tubuh juga menjadi sangat rendah. 5. Penyakit Saraf Penyakit saraf juga bisa menjadi pemicu turunnya tekanan darah seseorang. Menurut ahli, keluhan saraf seperti penyakit parkinson bisa menyebabkan hipotensi ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom, seperti mengendalikan tekanan darah. 6. Infeksi Darah (Sepsis) Tekanan darah bisa menurun drastis ketika sepsis atau infeksi yang terjadi dalam jaringan mulai memasuki aliran darah. Jangan abaikan masalah yang satu ini, sebab menurut ahli kondisi ini bisa mengancam nyawa dan memerlukan penanganan medis secepatnya. 7. Konsumsi obat-obatan tertentu Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek menurunnya tekanan darah, di antaranya adalah furosemide, atenolol, propanolol, levodopa, dan sildenafil. 8. Ketidakseimbangan hormon Beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid, menyebabkan penurunan kadar hormon dalam darah, dan berdampak pada menurunnya tekanan darah. #Health #Hipotensi Kenali Tanda-tandanya Sama halnya dengan tekanan darah tinggi, hipotensi juga dapat dikenali dengan serangkaian gejala yang muncul pada tubuh. Berikut gejala yang bisa muncul ketika tubuh mengalami tekanan darah rendah. 1. Pusing atau Sakit Kepala Ringan Kedua kondisi ini merupakan gejala yang paling umum dari hipotensi. Menurut ahli dari Pacific Heart Institute Women's Heart Center pada Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, Amerika Serikat, hal ini sering dikaitkan dengan perubahan posisi seperti berdiri dengan cepat setelah bangun tidur di pagi hari dan dapat menyebabkan pingsan. 2. Konsentrasi Menurun Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan turunnya konsentrasi seseorang. Mulai dari stres, kurang tidur, hingga jadwal yang terlampau padat. Di samping itu, tekanan darah kronis juga bisa menyebabkan seseorang tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Sebab, tekanan darah kronis membuat darah tidak dapat mengalir ke otak secara optimal. Alhasil, menyebabkan sel-sel otak “kelaparan”. 3. Kulit Terasa Dingin dan Berkeringat Kondisi tekanan darah rendah bisa mencegah tubuh untuk mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Hati-hati, hipotensi bisa mengganggu peredaran darah secara ekstrem. Nah ketika hal ini terjadi, kulit pun akan mengalami beberapa perubahan. Misalnya, terasa dingin dan berkeringat. Tak cuma itu, tekanan darah rendah juga bisa memunculkan tanda biru atau abu-abu pada kulit. Itulah pembahasan mengenai hal-hal yang bisa jadi penyebab tensi rendah dan gejala yang perlu diwaspadai. Dapat diketahui bahwa tekanan darah rendah adalah kondisi yang juga berpotensi berbahaya, jika tidak ditangani dengan baik. Pencegahan Hipotensi Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi gejala hipotensi, yaitu: Menghindari konsumsi minuman berkafein pada malam hari dan membatasi konsumsi alkohol. Makan dalam porsi kecil namun sering, dan tidak langsung berdiri setelah makan. Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur (sekitar 15 cm). Berdiri secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring. Menghindari terlalu lama berdiri atau duduk, dan menghindari duduk bersila. Tidak membungkuk atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba. Menghindari mengangkat beban berat. #Health #Hipotensi [Sumber : Jurnal Kesehatan]
Berita Terkait