Ciri-Ciri Infeksi Paru yang Diderita Menteri Tjahjo Kumolo

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 2 Juli 2022 13:00 WIB
Jakarta, MI - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo telah berpulang kepada sang pencipta pada Jumat (1/7). Tjahjo wafat di usia 64 tahun setelah berjuang melawan penyakit infeksi paru yang dideritanya. Dilaporkan bahwa Tjahko memiliki riwayat infeksi paru-paru. Infeksi yang menyebar hingga ke paru yang dialami Tjahjo Kumolo pun belum diketahui secara pasti jenis penyakitnya. Jenis penyakit infeksi paru punya gejala yang hampir mirip tapi ada kekhasan yang membedakan. Berikut ulasannya : 1. Flu Penyakit ini akibat virus yang menyebabkan sel-sel yang melapisi saluran dalam hidung dan tenggorokan menghasilkan lebih banyak lendir dari biasanya. Gejala paling umum dari flu antara lain: Penurunan kemampuan bernapas, peningkatan produksi lendir yang menyebabkan hidung mampet dan batuk, serta demam disertai nyeri pada seluruh tubuh. Komplikasi dari flu bisa berupa pneumonia, bronkitis, dan infeksi telinga. 2. Pilek Biasa Beda dengan flu, pilek itu infeksi virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung dan tenggorokan. Saat pilek, seseorang mengalami infeksi virus ringan di salah satu bagian tubuhnya. Gejala pilek biasa adalah batuk, hidung meler, dan sakit tenggorokan. Komplikasi dari penyakit ini pneumonia. 3. Bronkitis Bronkitis ini adalah peradangan pada bronkus atau saluran udara yang membawa oksigen ke paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan batuk produktif atau kering dengan dahak. Pada beberapa kasus juga menyebabkan sesak napas, rasa tidak nyaman di dada, dan kelelahan. Gejala bronkitis adalah batuk dengan dahak kental berwarna kuning atau kehijauan dan kesulitan bernapasa dan menelan. Komplikasinya pneumonia dan abses paru-paru. 4. Batuk Rejan Batuk rejan adalah infeksi bakteri paru-paru yang sangat menular yang menyebabkan batuk parah. Batuk rejan menyebar dengan sangat cepat dari orang ke orang melalui udara. Gejalanya serangan batuk hebat yang terputus-putus diikuti teriakan bernada tinggi saat Anda mencoba bernapas, hidung meler dan tersumbat, serta kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Komplikasinya pneumonia. 5. Abses Paru Ini adalah penyakit infeksi paru lokal yang menyebabkan kantung atau rongga berisi nanah yang terbentuk di jaringan paru. Gejalanya batuk berdarah atau mengeluarkan dahak berwarna karat, demam, dan batuk yang kian memburuk pada malam hari atau sesudah berbaring. Komplikasinya pneumonia, pleuritis, dan empiema. 6. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia bakteri yang paling banyak terjadi. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan batuk berdahak karena paru-paru terisi cairan, sehingga oksigen tidak bisa masuk ke aliran darah. Gejala pneumonia antara lain demam, batuk berdahak, dan sesak napas. Komplikasi penyakit ini meliputi abses paru, pleuritis, hingga empiema. 7. Covid-19 Virus SARS-CoV2 menyebabkan infeksi di saluran pernapasan. Ini adalah virus mematikan yang dapat menyerang semua kelompok usia. Gejala Covid-19 bisa berupa perubahan warna kulit yang kebiruan karena kekurangan oksigen dalam aliran darah, demam, batuk dan bersin-bersin, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, kelelahan, meriang, dan rasa lemah. Beberapa kasus mengalami sesak napas. Komplikasi dari Covid-19 ialah pneumonia, bronkitis, infeksi telinga, dan pleuritis.
Berita Terkait