Spesifikasi Sumur Resapan di "Mark Up" Sejak Perencanaan Sebesar 30 Persen (4)

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 22 Desember 2022 02:50 WIB
Jakarta, MI - Ratusan ribu sumur resapan yang telah dibangun Pemprov DKI Jakarta tak mampu mengendalikan banjir. proyek mercusuar mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu diperkirakan merugikan keuangan negara yang cukup besar. Spesifikasi sumur resapan diduga sejak perencanaan sudah di mark up hingga 30 persen. Dari hasil investigasi Monitor Indonesia, instalasi satu buah sumur resapan sebagaimana yang tengah selesai dibangun di banyak ruas jalanan Ibu Kota saat ini terdiri dari sumur resapan itu sendiri, bak kontrol, dan juga dibangun di dekat saluran air hujan. Ketiga komponen sumur resapan ini dihubungkan oleh saluran pipa polivinil klorida (PVC) yang mengarah ke sumur resapan. Sumur resapan adalah bagian yang paling besar, yakni berbentuk mirip sumur, ditutup dengan pelat beton. Tutup sumur resapan berlubang sebagai jalan air untuk jatuh ke dalam sumur. Sumur resapan ini sendiri berdinding buis beton dengan diameter 100 cm (1 meter). Kedalaman sumur resapan adalah 270 cm (2,7 meter). Terdapat empat buis beton yang dipasang sebagai dinding sumur resapan. Bagian paling bawah bukan berdinding buis beton lagi, melainkan batu kali ukuran 15-25 cm, diameternya lebih kecil ketimbang buis beton di atasnya. Bila buis beton di atasnya berdiameter 100 cm (1 meter), diameter dinding batu kali adalah 80 cm. Kotak kecil di sebelah sumur resapan, disebut sebagai bak kontrol sumur resapan. Bak kontrol ini berukuran 50x50x50 cm dengan kedalaman 50 cm. Bak kontrol ini terhubung dengan sumur resapan lewat pipa PVC berdiameter 3 inci dengan kemiringan 2 sampai 5 derajat ke arah sumur resapan ditujukan untuk mengalirkan air ke sumur resapan menembus tanah tanpa terlihat di permukaan aspal atau trotoar. Saringan kawat di lubang pipa pada dinding bak kontrol, berfungsi yang masuk ke sumur resapan sudah tersaring terlebih dahulu, bebas dari sampah atau substansi penyumbat lainnya. Bila ada saluran air hujan dari talang rumah atau jalanan, saluran hujan tersebut bakal terhubung ke bak kontrol terlebih dahulu baru akhirnya terhubung ke sumur resapan. Penghubungnya adalah pipa PVC diameter 3 inci. Terdapat pula saringan kawat di dinding saluran hujan yang terhubung ke bak kontrol. Jenis sumur resapan yang lain adalah nodel dangkal tipe modular. Bentuk sumur resapannya berupa kain geotekstil di bagian bawah dan modular tank atau kotak modular di bagian atasnya. Kedalaman 1,23 meter saja dengan lebar 1,17 meter. Kedalaman sumur resapan bervariasi. Bisa lebih dalam atau lebih dangkal ketimbang 2,7 meter. Kalau air tanahnya dalam di gali 3 meter belum ketemu air. Kalau air tanahnya tinggi digali 1,5 meter sudah muncul air, berarti itu air tanahnya rendah. Korupsi Sumur Resapan Dari penjelesan spesifikasi sumur resapan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk mengerjakan satu buah sumur resapan tidak lebih dari biaya Rp 8 tuta/buah. Perhitungan biaya untuk membangun satu buah sumur resapan sesuai dengan sfesifikasi adalah biaya bahan atau material, biaya upah pekerja, biaya pembersihan lokasi termasuk rambu-rambu atau marka jalan beserta keuntungan kontraktor pelaksana maksimal 15 persen dari nilai penawaran dikurangi dengan PPN 11 persen. Dari perhitungan diatas bisa ditarik kesimpulan kerugian keuangan negara yaitu DKI Jakarta berkisar 30 persen dari nilai kontrak yang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana. Dari informasi yang dihimpun Monitor Indonesia, untuk kontrak satu buah pembangunan sumur resapan di DKI Jakarta berkisar Rp 13 jt sampai Rp 17 jt/buah. Menjadi tugas aparat aparat penegak hukum di negeri ini, apakah membiarkan uang negara yang begitu besar ini itu dikorupsi oleh orang-orang yang betanggungajwab? Kita tunggu tindakan aparat hukum seperti Bareskrim Polri, Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, mantan gubernur DKI Anies Baswedan yang merupakan pejabat yang menggaungkan ratusan ribu sumur resapan di Jakarta. Anggarannya sumur resapan mencapai lebih dari Rp 2 triliun sejak Anies menjabat gubernur DKI. "Jangan sampai hasil mark up dari sumur resapan itu dipakai untuk sewa pesawat jet pribadi Anies Baswedan ke daerah-daerah dalam rangka kampanye calon Presiden," ujar aktivis antikorupsi Jakarta, Order Gultom.[Lin] Bersambung>>>  

Topik:

-