Keluarga Korban Tak Melapor Jadi Kendala Usut Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 26 Januari 2023 06:55 WIB
Jakarta, MI - Tindakan mayoritas keluarga korban tak melapor terkait anggotanya yang hilang, menjadi kendala bagi pihak kepolisian dalam pengusutan kasus pembunuhan berantai atau serial killer oleh Wowon cs. Adapun sebanyak delapan dari sembilan keluarga korban pembunuhan berantai itu, tidak membuat laporan orang hilang ke pihak wajib. Hanya satu korban yang pernah dilaporkan sebagai orang hilang, yakni Noneng. "Karena kemarin keluarganya yang hilang pun ada yang tidak melapor. (Yang melapor) yaitu korban atas nama Noneng. Sementara yang lainnya tidak ada laporan sampai sekarang," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu (25/1). Oleh karena itu, kata Hengki, pihaknya mengambil langkah proaktif dengan mencari keluarga yang merasa kerabatnya masih belum ditemukan. Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko meminta masyarakat, yang merasa ada saudaranya yang hilang untuk melapor ke pihak berwajib. Apalagi, jika anggota keluarga yang hilang itu memiliki kaitan dengan Wowon cs. Sehingga kasus serial killer tersebut dapat diusut dengan tuntas. “Silakan siapa saja yang mempunyai relasi koneksi saudara kerabatnya dengan pelaku melapor sekarang, untuk kita usut tuntas,” kata Trunoyudo. Diketahui, total korban tewas dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer oleh Wowon cs ini sebanyak 9 orang. Dari 9 korban tersebut, tiga di antaranya dieksekusi di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kemudian empat jenazah ditemukan di Cianjur, satu di Garut, dan satu lagi masih dalam pencarian. Kasus ini mulai terkuak, setelah polisi mengusut kasus keracunan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi. Sebagaimana diketahui, sebelumnya sekeluarga di Bantar Gebang, Bekasi diduga keracunan. Namun, belakangan diketahui bahwa mereka diracun. Adapun dari lima orang anggota keluarga tersebut, tiga di antaranya dinyatakan tewas. Korban tewas itu bernama Ai Maimunah (istri Wowon), Ridwan Abdul, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya memiliki pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung. Atas peristiwa ini, polisi menetapkan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin sebagai tersangka.