Baru 3 Bulan Jadi Pj Gubernur, Heru Budi Mampu Bereskan Sodetan Ciliwung yang Mangkrak 6 Tahun

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Januari 2023 14:57 WIB
Jakarta, MI - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, buka suara soal penyebab sodetan Ciliwung yang mangkrak selama 6 tahun. Heru memaparkan kendala yang terjadi dalam pembebasan lahan. "Ya kan itu tahap-tahapannya itu ada Sodetan di Kebon Nanas, istilahnya in-lite dan out-lite. Yang in-lite sudah proses dari 2013 sampai dengan 2016. Terus kata Pak Menteri (PUPR) ada beberapa hal kendala. Terus yang di out-litenya sejak berapa kurun waktu itu memang berhenti karena salurannya harus dibebaskan," kata Heru Budi kepada wartawan, Kamis (26/1). "Beberapa kendala, (seperti) ada rumah warga, terus harus didetailkan datanya oleh BPN, dengan Trisakti, dan sekarang sudah selesai," sambungnya. Secara fisik, kata Heru, proyek in-lite tetap berjalan selama 6 tahun. Tetapi,  jika secara keseluruhan ada beberapa kendala yang membuat proyek sodetan ini tidak optimal dan terhenti. "Secara fisik yang di in-lite iya, tapi kan secara keseluruhan kan ada beberapa kendala, sehingga nggak optimal juga, nggak bisa juga kan begitu," ujarnya. Heru juga menyebut proses pembebasan lahan kini seluruhnya sudah selesai. Pembangunan fisik dari sodetan kali Ciliwung juga sedang diselesaikan penyambungannya. "Sudah selesai semua, nggak ada lagi. Untuk lahan semuanya sudah selesai. Secara teknis dan lain-lain itu sudah selesai, tinggal yang tadi saya sampaikan, harus ngetes, kemarin yang sudah dibebaskan tapi belum diturap, sekarang diturap. Yah April selesai. Sudah tidak ada masalah," ungkapnya. Adapun warga yang terdampak dari proyek pembangunan sodetan itu, sudah dipindahkan seluruhnya ke rumah susun yang sudah ada. Nantinya, sambung Heru, rumah susun itu akan dikenakan tarif sewa sebagaimana yang biasa ditetapkan dalam peraturan rumah susun. "Iya, iya itu sudah selesai semua (dipindahkan ke Rusun). Dikasih rumah susun. Tentunya rumah susun kan ada aturan lah. Nanti kan mereka bisa sewa, kan kira-kira begitu," tutupnya. Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan proyek sodetan Kali Ciliwung 'nggak diapa-apain' selama 6 tahun, lantaran urusan pembebasan lahan. "Kan ada di tabel yang 600 meter di outlet itu dari 2014-2015 selesai. Yang sekarang ini dari 2021 mulai kerjanya, akhir 2021. Jadi setelah 2015, baru 2021 lagi baru mulai," kata Basuki kepada wartawan, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1). Diketahui, total panjang terowongan sodetan Kali Ciliwung menuju KBT ini mencapai 1,2 kilometer. Proyek tersebut sempat terhenti karena tahapanb pembangunan sodetan. "Iya (pembebasan lahan), termasuk outlet sana 2015-2017 baru dipasang sheet pile-nya-nya, tapi tanahnya belum dinormalisasi," ujar Basuki. Menurutnya, pembebasan lahan itu ternyata bisa dilakukan. Namun dia tak mengetahui pendekatan seperti apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. "Saya kan tergantung pemdanya. Ternyata beliau bisa itu," ungkap Basuki.