Anak Buah Yusmada Faizal Rayu BBI Teruskan Proyek Waduk Munjul dan Cilangkap

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 17 Februari 2023 15:24 WIB
Jakarta, MI - Edi Supriono, Kasatker Kebun Bibit milik Pemprov DKI Jakarta, mengklaim bahwa pejabat Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta bersama kontraktor meminta waktu untuk meneruskan proyek pembangunan waduk Munjul dan Cilangkap Jakarta Timur. "Beberapa pejabat Dinas SDA didampingi kontraktornya (Dedi) turun kesini dan sibuk menghubungi pejabat Dinas Pertanian dan pihak BBI," kata Edi kepada Monitor Indonesia, Kamis (16/2) kemarin. "Mereka meminta akses jalan, terus diberikan untuk meneruskan proyek waduk Munjul yang sementara disetop. Mereka berjanji akan memperbaiki jalan rusak, jika nanti setelah proyek itu selesai," timpalnya. Edi menjelaskan, dalam kunjungan pejabat Dinas SDA dan kontraktornya beberapa hari lalu itu, melihat kondisi jalan yang telah pasang portal akses dari hidroponik yang mana terpantau sudah rusak parah. "Mereka meminta bagaimana solusinya. Saya sarankan bangun jalan baru atau diuruk dari terusan jalan dari waduk Cilangkap kurang lebih 200 meter," ungkapnya. "Itu satu-satunya kalau gak diperbaiki jalan ini atau pasang plat besi untuk dijejerkan sepanjang jalan kawasan," sambungnya. Meski demikian, Edi menilai sikap pihak SDA yang datang kelokasi bersama kontraktor waduk tersebut hanya sebatas rayuan untuk tetap membuka portal jalan akses ke lokasi proyek tersebut. Menyikapi sikap tegas Edi tersebut, Dedi kontraktor mencoba menghitung biaya sewa plat besi yang lazim dipakai untuk dilewati alat berat tersebut, hingga Rp 1 miliar sebulan dengan hitungan 200 lembar plat besi. "Wah gede juga pak sewanya, sebulan bisa Rp 1 miliar katanya. Lah, gak urusan kita lah, itu jalan terbaik kalau gak mau uruk jalan baru," kata Edi melanjutkan. Kehadiran pejabat Dinas Sumber Daya Air bersama kontraktor itu pun sontak membuat heboh dikawasan Kebun Bibit tersebut. Karenanya, melihat gelagat mereka yang mengukur lahan berlumpur dan dalam sepanjang kurang lebih 200 an meter tersebut menjadi bahan tertawaan masyarakat yang mengetahui arogansi pemborong. Dan pejabat tersebut selama ini diduga seenaknya melintasi hingga merusak jalan dan pemandangan kawasan asri idaman warga Cipayung selama ini berolahraga. Diketahui, proyek ini diduga sempat ditinggalkan kontraktor. Diperkirakan kerugian pemerintah daerah mencapai Rp 1 miliar lebih jika dihitung dari biaya pembangunan jalan tersebut. Proyek yang berada ditengah-tengah pemukiman warga ini tidak memiliki akses kendaraan besar seperti truk dan traktor. Sehingga satu satunya akses hanya bisa dilalui dari Kawasan Balai Benih Induk (BBI) Agro Wisata Cilangkap. Pihak Pengelola BBI sejak awal memprotes ini kepihak Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan kontraktor PT. Arvirotech Konstruksi Indonesia. Sebab jalan dikawasan ini tidak dibangun dengan berkemampuan dilintasi kendaraan besar juga tonase tinggi. Proyek ini juga sebelumnya telah dilaporkan pihak LSM GAMITRA ke Kejati DKI Jakarta pada Jum'at (6/1) lalu. Kejati DKI Jakarta pun merespons dengan menelisik dugaan KKN yang disinyalir kuat terjadi diproyek ini. Kajati DKI Jakarta, Reda Manthovani pun telah mendelegasikan kepada anak buahnya untuk menindaklanjuti dugaann KKN ini. Monitor Indonensia sudah beberapa kali meminta komentar kepada Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Yusmada Faizal, namun hingga belum berita ini diterbitkan, belum ada respons sama sekali. (Sabam Pakpahan) #Yusmada Faizal