Heru Akui JIS Bagus Hanya Perlu Perbaikan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 11 Juli 2023 23:52 WIB
Jakarta, MI - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan JIS tidak direvitalisasi, tapi mengalami penyempurnaan. Heru menilai stadion tersebut sudah baik, namun masih perlu perbaikan di lingkungan sekitarnya. "JIS bagus, kok. Kita lengkapi, ya memang kebutuhan masyarakat, kebutuhan untuk masuk menonton, kebutuhan masyarakat untuk akses keluar dan transportasi ya kita siapkan," ujarnya, Selasa (11/7). Hal ini untuk mengomentari pernyataan Surya Tjandra sebelumnya menyatakan renovasi JIS ada unsur politisasi. Menurut Surya, inspeksi yang dilakukan pemerintah ke JIS berlebihan. "Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan," jelasnya. Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang ini mengatakan penilaian soal rumput JIS layak atau tidak untuk gelaran Piala Dunia U-17 ialah FIFA. Surya menilai ada juga kepentingan bisnis dari evaluasi tersebut. "Yang jelas, punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode, kok bisa rumput yang di-sampling justru yang di luar garis batas pertandingan?" ujar dia. "Lebih parah lagi, baru sekali berkunjung tiba-tiba sudah keluar nilai proyek Rp 6 miliar. Ini mau perbaiki JIS atau mau cari proyek rumput?" sambungnya. Sementara itu, Partai NasDem menyebut Anies tak ada persoalan dengan rencana perbaikan JIS. "Anies Baswedan tentunya tidak punya kapasitas untuk mengatakan tidak dan iya, karena itu bukan punya dia. Itu punya pemerintah, punya rakyat, punya Persija," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Senin (10/7). Menurut Ali, tugas pemerintah saat ini adalah untuk melengkapi fasilitas JIS, karena memang belum dilengkapi. Ali mencontohkan akses hingga moda transportasi umum yang sejak Anies selesai menjabat Gubernur DKI Jakarta dinilai didiamkan. "Harusnya memang itu tanggung jawab Heru sebagai Gubernur DKI Jakarta dan tanggung Menteri Perhubungan dan Menteri PU untuk melengkapi fasilitas-fasilitas yang belum dibangun di zaman pemerintah Mas Anies," ujarnya. Ahmad Ali menilai yang jadi polemik adalah pemilihan kata renovasi JIS. Menurutnya ada perbedaan makna renovasi dengan melengkapi fasilitas JIS. "Bagi Anies itu tidak ada persoalan, tapi apakah kemudian bijaksana menggunakan kata renovasi? Renovasi itu kan mengubah, memperbaiki, berbeda dengan melengkapi fasilitas, berbeda kalimat itu kan. Kalau renovasi, masa gedung baru belum dipakai direnovasi, artinya 'Gedung ini Anies salah bangun', gitu loh," ucapnya. Polemik lainnya adalah masalah rumput JIS yang dinilai tak memenuhi standar FIFA, Ali sepakat PSSI tak usah mengurusi rumput, namun bagian teknis. Ali menilai sepatutnya PSSI menyiapkan saja kompetisi sepakbola, dan fasilitas urusan pemerintah. "Bahwa Anies tidak pernah mengatakan bahwa gedung itu punya dia jangan direnovasi. Tapi renovasi pikiran orang itu pasti akan berpikir 'Apa yang renovasi? Dipakai saja belum'. Kalau kalimat itu renovasi, pasti Anies asal-asalan membangun gedung itu, sehingga tidak bisa dipakai, kan begitu. Pemahaman diksinya yang kemudian tidak pas," sebut Ali. Untuk menghentikan polemik JIS, Ali setuju mengundang FIFA agar penilaian dilakukan oleh pihak yang berkompeten.

Topik:

JIS Heru Budi Hartono